Persatuan dan Pemilu Damai Jadi Fokus Sarasehan Pusterad Jelang Pilkada 2024



Persatuan dan Pemilu Damai Jadi Fokus Sarasehan Pusterad Jelang Pilkada 2024

Anekafakta.com,Jakarta

Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), yang dipimpin oleh Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno, S.H., menyelenggarakan kegiatan Sarasehan dengan Media Massa bertajuk "Pilkada Serentak 2024: Momentum Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa." Acara ini berlangsung di Mapusterad, Jalan Setu Cipayung No. 27, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu, 25 September 2024.

Dalam sambutannya, Danpusterad Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno, S.H., berharap kegiatan sarasehan ini dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan memberikan manfaat. Selain itu, ia juga berharap kegiatan ini semakin mempererat hubungan baik antara Pusterad dan media massa yang telah terjalin selama ini.

Acara Sarasehan ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Aster Kasad, Wadan Pusterad, para Pejabat Utama Pusterad, perwakilan Ketua KPU RI, Ketua PWI Pusat, Direktur Utama RRI dan TVRI, Ketua PWI DKI Jakarta, Aster Kasdam Jaya, serta sejumlah Kapendam (Jaya, III, IV, dan V). Hadir pula pimpinan media massa dan para wartawan, baik dari media cetak, elektronik, maupun online. Diskusi dalam acara ini dipandu oleh presenter TVOne, Putri Viola, dengan menghadirkan narasumber seperti Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU RI, Eberta Kawima, yang menyampaikan materi terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, dan Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, yang membahas peran PWI dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui pemberitaan yang bertanggung jawab dalam konteks Pilkada 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno, S.H. menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah memasuki tahapan Pemilukada Serentak yang akan dilaksanakan di 545 daerah, dengan puncaknya berupa pemungutan suara pada tanggal 27 November 2024.

"Pemilihan umum adalah cerminan dari kedaulatan rakyat, yang menjadi landasan utama bagi bangsa Indonesia sebagai negara demokratis. Nilai-nilai demokrasi dalam pemilu, seperti kepastian hukum, asas pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia (luber), jujur, adil (jurdil), serta akuntabilitas, harus terjaga dalam setiap tahapan pelaksanaan pemilu," jelas Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno, S.H.

Ia juga menambahkan, agar tercipta kompetisi yang sehat, partisipasi yang aktif, serta keterwakilan yang lebih tinggi, penyelenggaraan pemilu harus terus diperbaiki kualitasnya dari waktu ke waktu. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah dengan membentuk dan mengoptimalkan fungsi pengawasan pemilu, yang menjadi tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai organisasi profesi wartawan di Indonesia berperan penting dalam mendorong terciptanya pemilu yang damai, terutama pada Pilkada 2024. PWI mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka dengan bijak, menjaga persatuan bangsa, serta membantu melindungi media dari penyebaran hoaks. Media massa memiliki peran kunci dalam menjaga integritas informasi dan menciptakan suasana kondusif menjelang dan selama Pemilukada 2024.

"Melalui tema Sarasehan kali ini, yaitu 'Pilkada Serentak 2024: Momentum Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa', kami berharap seluruh elemen bangsa dapat bersama-sama mengambil peran untuk mewujudkan Pemilukada yang damai, demi mendukung kelanjutan pembangunan nasional dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai," pungkas Danpusterad Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno, S.H.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sakedang menyampaikan pentingnya pemberitaan yang bertanggung jawab, media massa dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan hak suaranya dengan bijak, serta menjaga keharmonisan bangsa. PWI juga telah menyusun langkah-langkah konkret untuk mempublikasikan berita yang berimbang mengenai isu-isu penting selama Pemilu, seperti meningkatkan partisipasi pemilih, memperkuat hak-hak pemilih dan kandidat, serta mengantisipasi konflik dan polarisasi yang mungkin terjadi. PWI berperan penting dalam tiga fase pemilu, yakni sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan pemilu. Pada fase pra-pemilu, fokusnya adalah mengajak masyarakat untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya. 

"Selama pemilu, masyarakat diajak untuk menjaga kondisi yang kondusif. Pasca-pemilu, PWI berperan dalam mengajak masyarakat untuk menerima hasil pemilu dengan baik dan menjaga persatuan bangsa," tutur Zulmansyah Sakedang.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama