Petrus Herman Pegiat Demokrasi : HUT RI Ke 79, Hendaknya Generasi Muda Jangan Melupakan Sejarah
JAKARTA,- Anekafakta.com
Tujuh Puluh Sembilan Tahun sudah Indonesia kehilangan tokoh proklamasi Ir. Soekarno. Ia adalah salah satu tokoh paling dihormati di dunia. Presiden pertama Indonesia ini adalah tokoh yang bisa membius melalui pidatonya. Suara lantangnya mampu membuat siapapun berhenti dari aktivitas yang dilakukannya dan fokus mendengarkan apa yang dikatakannya, demikian yang disampaikan secara tertulis oleh Petrus Herman kepada awak media Senin (16/8/2024).
Ia menambahkan, dalam menyambut Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yang esok hari diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia hendaknya sebagai anak bangsa selalu mengenal akan sejarah para Founding Father, yang sudah memerdekakan bangsa ini dari penjajah, mereka dengan segala cara berusaha agar Tanah Air Kita lepas dari Penjajahan, salah satu yang harus selalu di ingat oleh generasi muda saat ini menurutnya adalah, beberapa peristiwa penting yang disampaikan melalui pidato sang Proklamator Ir.Soekarno saat memperingati hari kemerdekaan Tujuh Belas Agustus (Jumat, 17 Agustus 1945), pidato Sekali Merdeka Tetap Merdeka (Sabtu, 17 Agustus 1946), pidato Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung (Minggu, 17 Agustus 1947), dan masih banyak pidato yang disampaikan Soekarno setiap kali peringatan hari kemerdekaan Indonesia paparnya.
Lebih Lanjut ia menjelaskan, sebuah Pidato yang tidak pernah terlupakan adalah pidato terakhir Soekarno di masa jabatannya, yaitu pidato peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-21, pidato yang berjudul *Djangan Sekal-kali Melupakan Sedjarah* disampaikan pada Rabu, 17 Agustus 1966.
Menurutnya Pidato terakhir Soekarno sebagai presiden ini sering disingkat menjadi *Jas Merah* Isi pidato ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah.
Jadi apapun yang telah kita capai di masa lampau adalah awal jalan apa yang akan kita capai di masa sekarang dan bekal nanti di masa depan, Seperti kutipan pidato "Jas Merah" yang Soekarno sampaikan:
"Hasil-hasil positif yang sudah dicapai di masa yang lampau jangan dibuang begitu saja. Membuang hasil-hasil positif dari masa yang lampau tidak mungkin. Sebab, kemajuan yang kita miliki sekarang ini adalah akumulasi daripada hasil-hasil perjuangan di masa lampau, yaitu hasil-hasil macam-macam perjuangan dari generasi nenek moyang kita sampai kepada generasi yang sekarang ini.
Sekali lagi saya ulangi kalimat ini, membuang hasil-hasil positif dari masa yang lampau tidak mungkin, sebab kemajuan yang kita miliki sekarang ini adalah akumulasi dari pada hasil-hasil perjuangan di masa lampau."
Selain berisi pidato kenegaraan, Soekarno juga selalu mengingatkan bangsa Indonesia tentang sejarah bangsa Indonesia, siapa bangsa Indonesia..?!
dan apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia kedepanya untuk mempertahankan kemerdekaan dan persatuan ungkapnya.
Dalam HUT Bangsa Indonesia Ke 79 ini, Herman Petrus berharap agar generasi muda Indonesia pada saat ini, bisa menjadi pemegang tongkat estapet ke pemimpinan nasional, sehingga bisa mewujudkan cita cita para Founding Father, atau para pendiri bangsa ini yang dulu berjuang bagi bangsa dan negara untuk meraih Kemerdekaan.
Janganlah kita melupakan jasa jasa para pahlawan, para pejuang kemerdekaan.
Bila dulu mereka mau mengorbankan harta, darah, bahkan jiwa raganya, maka selayaknya hal itu kita hormati, kita kenang, hargai dan kita selalu mendoakan dengan cara memperingati HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia setiap tgl 17 Agustus dan mengisi kemerdekaan ini dengan yang sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara tentunya, bukan malah menjadi bodoh dengan mengatakan bahwa bangun seperti Istana Negara adalah Kolonial seperti yang dikatakan pemimpin saat ini pungkas Petrus Herman.
(D.Wahyudi)
Posting Komentar