DR.Connie Rahakundini Bakrie Pertemuan Prabowo dan Putin : Merupakan Pintu Terbuka Bagi Aspek Aspek Pertahanan Dan Keamanan Dalam Waktu Dekat
JAKARTA,Anekafakta.com
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto tiba di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, pada Rabu (31/7), dan langsung melakukan pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin.
Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Vladimir Putin atas pertemuan tersebut dan menyampaikan salam terbaik dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Yang Mulia, terima kasih banyak telah menerima kedatangan saya," sapa Menhan Prabowo sambil berjabat tangan saat disambut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pertemuan ini, Menhan Prabowo menyoroti terkait hubungan persahabatan jangka panjang dan dukungan historis yang diberikan Rusia (sebelumnya Uni Soviet) kepada Indonesia, termasuk infrastruktur dan bantuan militer, serta menekankan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Rusia.
Di sisi lain, pembahasan utama kerja sama kedua negara ini diantaranya meliputi ketahanan pangan dan energi. Selain itu dibahas juga bidang pendidikan, dan terkait rencana beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk belajar ke Rusia, serta peningkatan kolaborasi dalam pemanfaatan energi nuklir dan pengembangan pariwisata.
"Penekanan utama saya, selain ketahanan pangan, ketahanan energi, juga untuk pendidikan. Dan saya berencana untuk memulai program beasiswa besar-besaran untuk mengirim siswa kami ke luar Indonesia, terutama untuk pelatihan medis," ungkap Menhan.
"Jadi kami ingin, jika memungkinkan, mengirim para pemuda dan pemudi kami untuk belajar di universitas dan sekolah tinggi teknik di Rusia," sambung Menhan.
Selain itu, Menhan Prabowo juga menegaskan kembali keinginannya untuk melanjutkan dan memperluas kerja sama antara kedua negara.
"Saya ingin mengundang delegasi Rusia ke konferensi pertahanan dan pameran pertahanan kami pada November 2024," jelas Menhan.
Menanggapi pertemuan kedua orang tersebut Dr. Connie Rahakundini Bakrie seorang analis pertahanan, militer, dan Intelijen, Penulis buku "Bela Negara dan Postur Ideal Tentara Nasional Indonesia (TNI)", "Bela Indonesia, dan Akulah Peluru menyampaikan,
"Kesimpulan saya, meskipun ada banyak manfaat dari langkah pertama dalam menumbuhkan kembali hubungan antara Rusia dan Indonesia pada masa kepemimpinan Prabowo, termasuk keuntungan ekonomi, politik, dan budaya, ada juga tantangan yang harus dipersiapkan dengan baik oleh Indonesia, seperti disparitas kebijakan ekonomi dan energi.
Kesenjangan teknologi dan ilmu pengetahuan, perbankan dan keuangan, serta hambatan peraturan yang perlu dikelola untuk memastikan kemitraan yang seimbang dan saling menguntungkan.
Lebih lanjut Connie menyampaikan Hal-hal yang belum terungkap dalam pertemuan ini sebenarnya adalah aspek keamanan Asia Pasifik, misalnya dampak pengaruh eksternal kekuatan global selatan di kawasan dapat mempersulit Asia Pasifik apalagi negara-negara yang memiliki keberpihakan berbeda.
Saya rasa isu ini akan disinggung oleh Prabowo saat bertemu dengan Presiden Putin setelah dia "berkuasa" pada Oktober mendatang ungkapnya.
Namun hal-hal ekonomi, ilmu pengetahuan, pendidikan dan perdagangan yang dibicarakan ini sungguh merupakan pintu terbuka bagi aspek-aspek pertahanan dan keamanan dalam waktu dekat!
Itu sebabnya saya di sini dan dengan bangga memilih untuk menjadi bagian besar dari Universitas Negeri St Petersbur pungkasnya.
(D.Wahyudi/Red)
Posting Komentar