Kembalinya Putera Albantani Pimpin "Hijaz"
Oleh Mas Aria Solehudin, Ketum DPP BABAD BANTEN
Setelah menyimak dengan seksama dua ulama timur tengah yang pasang badan membela nasab klan Ba'alwi yaitu Syekh Mahdi Arroja'i dan Syekh Ali Jum'ah Mufti Mesir tidak mampu merobohkan Tesis Kyai Imaduddin Utsman Albantani dan bahkan publik Bangsa Indonesia semakin yakin bahwa tesis Kyai Imaduddin Utsman Albantani memang benar adanya.
Dua ulama yang bergelar tinggi tersebut tidak menyajikan argumentasi dan data yang kuat terhadap apa yang sedang dibicarakan. Alih-alih publik Bangsa Indonesia bahkan dunia bisa yakin tapi justru yang terbaca hanya bentuk pembelaan yang tidak berdasar.
Terlepas dari polemik tesis nasab klan Ba'alwi yang disajikan oleh kyai Imaduddin Utsman Albantani yang hingga kini tidak mampu dirobohkan secara argumentasi, data, serta bukti test DNA, sesungguhnya kita dapat melihat dengan jernih bahwa kualitas Ulama-ulama Albantani dan nusantara ternyata tidak kalah berkualitasnya dari ulama-ulama semenanjung dunia.
Itu juga mengandung pesan bahwa sistem pendidikan pesantren yang didesain oleh para Ulama Banten dan Nusantara terdahulu ternyata sangat mumpuni melahirkan ulama-ulama Nusantara kelas Dunia.
Dari Kesultanan Banten, putera Albantani yang pernah menjadi pemimpin ulama Hijaz adalah Syekh Nawawi Tanara Albantani. Nama beliau hingga kini masih harum penuh kharisma. Siapapun mengakui kealiman Syekh Nawawi al-Bantani. Tidak berbeda, Putera Albantani dalam dunia Thoriqoh juga sangat berpengaruh. Nama Syekh Abdul Karim Tanara merupakan nama besar yang hingga kini masih hidup dalam jiwa para ksatria Albantani.
Dua putera Albantani di akhir masa kejayaan Kesultanan Banten ini bila kita telisik lebih dalam lagi ternyata merupakan jembatan untuk lahirnya generasi emas masa depan Albantani.
Memang Rafles dan deandles "berhasil" secara politik melakukan delegitimasi kekuasaan politik kesultanan Banten. Namun Rafles dan deandles gagal memadamkan spirit Tegaknya Kesultanan Banten yang diracik khusus oleh Walisongo khususnya Kanjeng Sunan Gunung Djati Syekh Syarif Hidayatullah Cirebon.
Polemik Nasab Klan Ba'alwi yang hingga kita sudah menjadi perhatian dunia memaksa siapapun yang memiliki akal sehat akan terus mengikuti dan mencerna dengan seksama. Sebab di "polemik nasab" tersebut ada suatu pelajaran penting terkait dengan sejarah, nasab dan wajah masa depan Islam khususnya di Indonesia kita.
"Polemik Nasab" juga memperlihatkan kepada kita semua Bangsa Indonesia, bahwa ulama-ulama hasil didikan Pesantren "Bale Rombeng" mampu memainkan peran penting bagi kebangkitan keilmuan Islam yang nyaris padam karena himpitan hegemoni keilmuan barat dan "timur tengah".
Kini kita semua jadi tahu, Berkat tesis kyai Imaduddin Utsman Albantani ternyata spirit Albantani masih menyala dan saya percaya putera Albantani siap kembali pimpin "Hijaz". Meminjam Istilah Kangntus Moggi, Tunggu Saja Tanggal mainnya.
Posting Komentar