Pondok Pesantren Al-Qur'an Azzayadiy Sukoharjo Gelar Haflah Akhirussanah
SUKOHARJO,Anekafakta.com
SMP Pesantren Tahfidz Azzayadiy dan Pondok Pesantren Al-Qur'an Azzayadiy Sukoharjo adakan haflah akhirussanah .
Di tahun ini meluluskan 100℅ angkatan yang ke 3 Semenjak di dirikanya pada hari Senin, 19 Maret 2018 berdasarkan Akta Notaris Nomor : 37 Tanggal 19 Maret 2018, Notaris Dyahmawati Karsono, S.H. dan telah disahkan dengan SK Menkumham Nomor : AHU-0004125.AH.01.04 Tahun 2018.
Di awali dengan bacaan ummul kitab hari ini tanggal 1 Juni 2024 haflah akhirussanah SMP Pesantren Tahfidz Azzayadiy Sukoharjo yang berlokasi di Jl. Mlinjo Raya Talang Abang Rt 05 Rw 11 Kelurahan Sanggrahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo resmi di buka.
Dengan moto Kesalehan adab untuk keberkahan ilmu , haflah akhirussanah tahun ini sudah di mulai dari tanggal 30 mei 2024 dengan rentetan acara semaan Aquran 30 juz , istighosah , mujahadah ,ziarah , sholawatan .
Puncak acara malam ini dengan pembacaan mukhafadzoh dari kitab sorof , tajwid , alala dan lain lain dari sisi keilmuan pondok sedangkan dari sisi akademiknya menampilkan tarian saman khas dari aceh .
Hadir dalam acara tersebut KH Abdul Karim Ahmad ( Gus Karim ) selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Quran Azzayadiy Sukoharjo.
Muhammad Abdun Nur Asy-sya'bani ( gus Aan ) kepala Pondok Pesantren.
KH Drs Ahmad Alamul huda Msi (gus mad ) kepala Yayasan Azzayadiy Sukoharjo.
Dan para pengurus Pondok , komite sekolah dan jajaranya.
Serta para tamu undangan walisantri yang terlihat antusias mengikuti acara demi acara sekalian membersamai putra putrinya mengikuti haflah akhirussanah.
Acara bazar sembako murah ikut memeriahkan acara haflah yang disponsori dari pihak yayasan dan masyarakat sekitar.
"Alhamdulillah bisa belanja sembako murah " kata ibu yg ikut menghadiri acara tersebut.
Penyelenggara bertujuan ikut meringankan beban masyarakat sekitar di era sembako yang semakin merangkak naik.
Dalam sambutanya Gus Karim dan Gus Aan menghimbau kepada lulusan santri " Agar selalu menjadi santri yang Muttasil yang selalu bisa menyambung tali silaturahmi dengan Guru , Kyai , Habaib dan dengan teman santri , juga silaturahmi dengan almamater pondok pesantren yang di tinggalkanya jangan menjadi santri yang munqathi ( yang terputus hubungan tali silaturahmi dengan guru dan kyai ) sehingga santri bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dunia dan akherat " .
Di akhir doa dan sambutanya Gus Karim menambahkan bahwa guru itu seperti lilin yang menghabiskan waktunya untuk mencerahkan untuk orang lain , juga seperti kayu gahru yang siap terbakar untuk mengharumkan dan menenangkan orang di sekitarnya .
Tetaplah merasa menjadi santri agar tetap selalu berbakti ,
Agar tetap berbudi pekerti ,
Agar tetap selalu membaca kitab suci ,
Agar semangat membangun negeri .
Agar peduli pada ekonomi.
Agar patuh pada kyai.
" Tidak hilang sesuatu yang indah melainkan akan mendapatkan sesuatu yang lebih indah " ungkap Gus Karim mengakhiri sambutanya.
Tony/Red
Posting Komentar