Renungan 79 Tahun Indonesia Sudah Merdeka: Pejabatnya Masih Doyan Korupsi...!!!



Renungan 79 Tahun Indonesia Sudah Merdeka: Pejabatnya Masih Doyan Korupsi...!!!

Oleh Tubagus Solehudin, Ketua Klub Study Islam dan Politik (KSIP)

Sebentar lagi Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke 79 tahun. Usia yang sudah cukup matang bagi sebuah Bangsa Indonesia. Meskipun dalam perjalanan sebagai Bangsa penuh dengan onak dan duri. Namun tetap kokoh tak tergoyahkan. Sekalipun ada goncangan yang nyaris "menenggelamkan" kita sebagai bangsa semuanya berakhir dengan happy ending.

Peristiwa tragedi tahun '65 dan kisruh Politik '98 menjadi catatan sejarah yang menjadi pelajaran penting bagi kita sebagai bangsa. Bayangkan saja, kisruh politik yang bermula dari para elit namun justru yang menjadi korban seluruh rakyat Indonesia. Rakyat selalu ditempatkan sebagai objek menderita. Tapi rakyat pula yang selalu berhasil keluar dari jeratan konflik elit yang tidak jelas.

Bila kita telisik secara seksama, konflik elit itu sumbernya hanya satu saja yaitu bagi-bagi kue kekuasaan. Siapa yang tidak kebagian ya pasti akan selalu berteriak. Siapa yang sudah dapat bagian sekalipun cuma dapat tulang doang ya pasti akan diam bahkan akan menjadi pendukung setia penguasa. Tidak ada yang luar biasa. Sikap elit Politisi kita ya seperti itu adanya. Sudah lumrah. Berpartai untuk menjadi berkuasa. Masalah rakyat itu urusan lain.

Jargon politik Wong cilik, partai peduli umat dan seabrek jargon lainnya hanya pemanis yang tidak ideologis. Hanya gincu yang tidak menambah cantik wajah partai politik di kita. Sebab prilaku yang nyata jauh dari idealisme partai itu sendiri. 

Belum kering dalam ingatan kita, dulu ada partai politik yang mengiklankan katakan tidak pada korupsi. Namun akhir dari iklan tersebut elit-elit partainya menjadi pesakitan KPK. Itu adalah fakta yang tidak terbantahkan. Sebab, politik di kita lain di mulut, lain di hati dan beda di prilaku. Tidak mudah menebak isi kepala politisi kita apalagi isi dompetnya. Itu Sangat susah sekali.

Bahkan rezim di era reformasi pun prilaku korupsi tidak berbeda. Bahkan terlihat telanjang semakin brutal. Tanpa malu-malu lagi semuanya terbuka. Terbaru, korupsi di dunia pertambangan yang jumlahnya sangat fantastis yaitu 271 T. Itu baru satu yang terbongkar. Belum yang lainnya. Apa engga bikin kita gregetan. Dimana kehidupan rakyat lagi malehoy karena harga-harga terutama di bulan ramadhan dan menjelang Idul Fitri serba naik sementara di sisi kehidupan lain ada elit yang begitu rakus mengkorupsi hingga bikin kepala berbie pening.

Kita sebagai warga negara dan  rakyat kecil pula, wajar saja bila was-was akan masa depan Bangsa. Bukan karena persaingan global yang belum pasti akan terjadi. Atau ancaman dari negara-negara superpower yang selalu mengintip kekayaan SDA kita yang berlimpah ruah. Namun yang membuat kita was-was sesungguhnya prilaku rakus dari para pejabat kita yang masih doyan korupsi. Gaji dan fasilitas yang sudah mencukupi kebutuhan hidupnya tapi masih saja cari tambahan dari mengkorup duit rakyat.

Bila pejabat kita masih doyan korupsi duit rakyat, itu menjadi ancaman serius buat masa depan Bangsa Indonesia yang sesungguhnya. 

Usia kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke 79 harus dijadikan momentum Bangsa untuk memberantas korupsi agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa terwujud. Dan itu adalah janji kemerdekaan kita sebagai Bangsa.

Mari kita teriakan Koruptor adalah Pengkhianat Bangsa...!!!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama