Membaca Bahasa Diplomasi Tiongkok kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto



Membaca Bahasa Diplomasi Tiongkok kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto


Oleh Tubagus Solehudin, Ketua Klub Study Islam dan Politik (KSIP)

Sepertinya Tiongkok serius membangun sekutu dengan Indonesia. Hal ini diungkapkan secara gamblang oleh Presiden Xi Jinping dihadapan Presiden Terpilih Haji Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke negeri Tirai Bambu tersebut.

Dihadapan Presiden Terpilih Indonesia Haji Prabowo Subianto, Presiden Xi Jinping mengungkapkan pandangan politik Tiongkok yang sangat serius dalam membangun hubungan dengan Indonesia dengan bahasa yang sama yang pernah diucapkan oleh Bapak Bangsa Kita yaitu bahasa "senasib sepenanggungan".

Bahasa Politik senasib sepenanggungan yang menjadi tali pengikat batin bangsa Nusantara yang saat itu merasa tertindas, terjajah dan dijadikan bangsa kelas dua di negerinya sendiri oleh bangsa Londo berhasil menyatukan rasa senasib sepenanggungan Bangsa Nusantara untuk bersatu melawan secara bersama-sama agar bangsa Londo yang sudah mencengkram dan menjadikan Bangsa kita budak di negeri sendiri terusir dari tanah leluhur kita.

Berkat Rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan yang luhur tibalah masa untuk melakukan perlawanan politik, fisik dan segala cara yang mampu mengusir Bangsa Londo dari tanah air kita.

Dimulai dari kongres Pemuda pada Tanggal 28/10/1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda yaitu bertanah air, Berbangsa dan berbahasa satu Indonesia merupakan titik awal langkah pertama menuju kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Tujuh belas Tahun kemudian, sumpah pemuda tersebut melahirkan Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta yang dibacakan oleh Soekarno Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

Proses menjadi Bangsa Indonesia yang merdeka tidaklah mudah. Penuh tumpahan air mata, harta bahkan jiwa putera puteri Bangsa Indonesia. Kemerdekaan Bangsa Indonesia harus dibayar tunai oleh putera puteri Ibu Pertiwi sendiri. Maka kita harus berterima kepada para pejuang Bangsa yang sudah rela berkorban untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia demi masa depan anak cucunya sendiri.

Nah, bila sekarang kita sudah merasakan dan melihat kemajuan Bangsa Indonesia wajib bagi kita untuk selalu mengingat para pahlawan Bangsa. Tanpa mereka kita bukan siapa-siapa. 

Sebab rakyat memiliki andil paling besar dalam memerdekakan bangsa, maka bagi Pemimpin Bangsa Indonesia yang sudah dipilih rakyat harus menempatkan rakyat diatas kepentingan politik. Artinya keputusan politik apapun yang akan diambil, rakyat harus menjadi pertimbangan penting dan utama. Rakyat tidak boleh menjadi korban atau dijadikan alat dari keputusan politik pemimpin Bangsa. Sebab rakyatlah yang menjadi pilar tegaknya Bangsa Indonesia.

Dalam konteks hubungan diplomatik dengan negara lain termasuk dengan Tiongkok, Pemimpin Bangsa terpilih harus menempatkan kepentingan Bangsa diatas kepentingan pribadi, keluarga dan kelompoknya sendiri. Jangan sampai kerjasama yang dibangun oleh negara lain hanya menguntungkan pihak tertentu saja.

Bila menyimak dengan seksama pandangan Presiden Xi Jinping terhadap Bangsa Indonesia dihadapan Presiden Terpilih Haji Prabowo Subianto patut kita simak dengan cermat agar ke depannya kerjasama dengan Tiongkok tidak menjadi Beban buat Rakyat Indonesia.

Sikap Tiongkok yang sangat gercep mengundang Presiden Terpilih Haji Prabowo Subianto patut kita apresiasi dengan positif. Meskipun harus juga kita cermati dengan seksama sikap Tiongkok dalam konflik kepentingan kawasan dengan negara-negara dikawasan Asean termasuk dengan Indonesia dalam konflik laut Natuna.

Buat Tiongkok untuk bisa menyakinkan bangsa Indonesia memang harus kerja keras. Sejarah kelam Tiongkok di benak Bangsa Indonesia di masa lalu akan terus menghantui alam pikiran Bangsa Indonesia secara umum. Hal inilah yang menjadi PR besar Tiongkok dan Pemimpin Bangsa Indonesia agar bisa meyakinkan rakyat bahwa Tiongkok adalah "sahabat sejati senasib sepenanggungan"  Bangsa Indonesia. Tanpa bisa meyakinkan rakyat,  hubungan kerjasama dengan Tiongkok akan terus mendapatkan pandangan negatif dari rakyat.

Bagi Presiden Terpilih Haji Prabowo Subianto tidak ada cara lain bila kelak dilantik sebagai Presiden, tugas pertama yang harus dilakukan adalah meyakinkan rakyat bahwa Haji Prabowo Subianto adalah Presiden Rakyat Indonesia. Presiden untuk semua. Bukan  Presiden golongan pendukungnya saja. Sehingga Rakyat Indonesia baik yang memilih atau yang tidak memilih beliau tetap dalam bingkai Rahmah beliau sebagai Presiden Bangsa Indonesia.

Sebab pasca Pilpres keterbelahan sosial masih harus dijahit agar kembali menyatu supaya bisa bersama dalam membangun bangsa. Sebab hal ini akan memudahkan langkah selanjutnya dalam keberlanjutan kebijakan yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Bagi rakyat Indonesia, jangan lelah. Teruslah kawal Pemimpin Bangsa agar tetap berada di jalan Konstitusi Bangsa Indonesia yaitu UUD 1945 sehingga kebijakan politik yang diambil oleh Pemimpin Bangsa tidak menjadi beban masa depan Bangsa. Ya, termasuk kerjasama dengan Tiongkok ini.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama