Pemberantasan Narkoba Dan Psikotropika, Tanggung Jawab Kita Bersama



Pemberantasan Narkoba Dan Psikotropika, Tanggung Jawab Kita Bersama

Oleh : Mantan Napi Narkoba


Jakarta,Anekafakta.com 

Penggunaan Narkoba  adalah bahaya kemanusiaan
Yang bisa menghancurkan suatu bangsa. Pengguna terbesar narkoba
dan psikotropika adalah generasi muda, sementara kita menyadari
bahwa letak nasib suatu bangsa terletak pada generasi mudanya.
Sehingga untuk menghancurkan suatu bangsa tidak harus melalui
persenjataan dan alutsista yang canggih, tetapi mencecar suatu
Negara dengan narkoba dan psikotropika secara terus menerus, hal itu akan menyebabkan hilangnya Generasi Muda Indonesia ( Lost Generation).         maka dalam satu generasi akan terjadi kehancuran secara bertahap dalam satu bangsa tersebut.

Kebanyakan negara maju termasuk negara tetangga di Asean menyadari betul akan bahaya narkoba dan pisikotripika bagi kelangsungan bangsanya.
Sehingga menetapkan
hukuman yang sangat berat bahkan hukuman mati untuk penyebar dan pengguna narkoba dan pisikotripika di terapkan negaranya.


Oleh karena itu perlu tindakan secara kongkrit dan terus menerus
Yakni menerapkan hukuman yang seberat-beratnya bagi
produsen, penyebar dan pengguna narkoba. Bahkan hukuman
mati dalam kasus ini masih perlu dipertimbangkan, mengingat
Indonesia akan menjadi wilayah sasaran paling menarik
sekaligus korban penyebarluasan narkoba dan psikotropika
apabila menggunakan hukuman yang lemah, sementara Negara-
negara tetangga menggunakan hukuman maksimal terhadap
produsen, penyebar dan pengguna narkoba dan psikotropika.

Untuk mendukung upaya program percepatan missi Indonesia bebas
Narkoba.
Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu lebih memfokuskan
operasi pemberantasan Narkoba dan Psikotropika, terutama
pada sumber-sumber; pada produsen dan transaksi bahan baku
narkoba dan psikotropika nasional maupun transnasional.

Agar Selalu Sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat umum harus dilakukan secara terus menerus, serta perlu dimasukkan ke dalam
kurikulum pengetahuan siswa sejak Sekolah Dasar sampai
dengan mahasiswa.  

 *Apa Dampak Negatif Penggunaan Narkoba?? Berikut Penjelasanya*

Penggunaan narkoba memiliki banyak bahaya dan dampak negatif yang serius, baik bagi individu yang menggunakannya maupun masyarakat secara keseluruhan.

Berikut ini adalah beberapa bahaya yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba:

*Kesehatan Fisik :*

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius. Misalnya, penggunaan opioid dapat menyebabkan penurunan fungsi pernapasan, overdosis, dan kematian. Penggunaan stimulan seperti kokain atau methamphetamine dapat menyebabkan kerusakan organ, serangan jantung, stroke, dan kegagalan organ.


*Kesehatan Mental :*

Narkoba dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, psikosis, dan gangguan jiwa lainnya. Penggunaan narkoba juga dapat memicu perubahan suasana hati yang drastis dan meningkatkan risiko perilaku impulsif atau agresif.


*Ketergantungan dan Penyalahgunaan :*

Banyak narkoba memiliki potensi adiktif yang kuat, sehingga pengguna dapat menjadi tergantung dan sulit untuk berhenti menggunakannya. Ketergantungan narkoba dapat mengarah pada gangguan kehidupan sehari-hari, masalah keuangan, masalah hubungan, dan masalah hukum.

*Gangguan Sosial dan Ekonomi :*

Penyalahgunaan narkoba dapat merusak hubungan sosial dan mempengaruhi produktivitas dan kinerja seseorang di tempat kerja atau sekolah. Hal ini dapat berdampak negatif pada keuangan pribadi, peluang karir, dan masa depan individu.

*Risiko Kehidupan dan Kriminalitas:*

Penggunaan narkoba ilegal seringkali melibatkan aktivitas kriminal, termasuk pembelian, penjualan, dan distribusi narkoba ilegal.

Selain itu, penggunaan narkoba dapat meningkatkan risiko terlibat dalam kekerasan, tindak kriminal, dan konflik dengan hukum.
Penting untuk menyadari bahaya dan risiko yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki masalah dengan narkoba, sangat penting untuk mencari bantuan medis dan dukungan yang tepat untuk pemulihan dan rehabilitasi.   


Sementara Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari  telah mengatakan peredaran narkoba di Indonesia masih dikendalikan oleh tersangka yang berstatus narapidana yang ada dalam tahanan. Pihaknya hanya mengawasi peredaran narkoba dari luar lapas dan rutan.

Dengan maraknya peredaran narkoba dan juga dan penyelundupan narkoba oleh narapidana dari dalam lapas, maka boleh kita simpulkan bahwa pengawasannya lemah atau barangkali juga pengawasannya terabaikan," kata Arman.

Para narapidana pada umumnya tutup mulut terkait keterangan apakah memiliki kerja sama dengan para petugas lapas dan rutan.

Arman tegaskan bahwa penyidik tidak perlu mengejar pengakuan dari oknum lapas atau rutan yang nantinya diduga terlibat, tapi dari hasil pemeriksaan dan saksi serta barang bukti yang ditemukan dapat mengarah ke oknum tertentu di rutan dan lapas.

Mengenai kerja sama dengan pihak lapas dan rutan terkait pengungkapan kasus narkoba di lingkungan tersebut, Deputi Pemberantasan mengatakan hampir tiap hari tapi hasilnya "omong doang".

"Kita melakukan operasi ini berbulan - bulan bukan satu hal yang mudah di laut bermalam, berminggu - minggu, berbulan - bulan itu risikonya adalah keselamatan anggota kita, kalau sudah ditangkap dan dikurung mestinya jangan lagi bisa mereka (narapidana) mengendalikan," kata Arman.

Namun bila narapidana masih bisa mengendalikan narkoba dari dalam lapas dan rutan, Arman katakan itu sama halnya pihak lapas dan rutan tidak menghargai apa yang dilakukan baik oleh BNN, TNI AL dan Bea Cukai.

"Percuma kalau tiap hari mereka tetap bisa mengendalikan, maka petinggi lapas dan rutan perlu dievalusi kalau perlu direposisi. 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama