Rakyat Tidak Butuh Presiden Yang Pinter-Pinter Amat



Rakyat Tidak Butuh Presiden Yang Pinter-Pinter Amat

Tangerang Selatan,Anekafakta.com

Oleh Tubagus Muhamad Solehudin, Ketua Klub Study Islam dan Politik (KSIP)

Seperti apa sosok Presiden yang didambakan rakyat kebanyakan? Gantengkah? Pinterkah? Gagahkah? Atau Yang sederhana saja?

Jawabannya sudah kita ketahui bersama di tanggal 14 Februari 2024 yang lalu.

Dalam catatan Sosok Presiden di Republik Indonesia, memang tidak ada Calon Presiden yang wah yang terpilih. Yang sudah-sudah, biasanya yang dipilih rakyat sosok yang sederhana dalam pandangan rakyat. Namun memiliki karakter yang kuat. 

Sosok Presiden yang  dipilih biasanya jauh dari hingar-bingar "kehebatan", "keterpukauan", dan tidak berbenturan dengan logika awam rakyat.

Kita ambil contoh pak Jokowi. Beliau sosok yang sederhana, suaranya tidak menggelegar, tampangnya Planga Plongo tapi rakyat dapat chemistrynya dari sosok Jokowi.

Meskipun jauh dari kata wah, Jokowi mampu mendapat respon dukungan dari rakyat dan mendudukkannya sebagai Presiden.

Rumus ini sepertinya belum berubah. Rakyat lebih suka dengan sosok Pemimpin yang sederhana. Tampangnya lumrah di mata rakyat. Tidak menampilkan sosok "orang pintar". Atau "sosok lebih pintar dari Rakyat".

Rakyat kita lebih menyukai sosok Presiden yang sederhana baik dari ucapan dan tampang. Memiliki pandangan jauh ke depan dan berani mengambil tanggung jawab yang seharusnya. 

Sosok Presiden juga harus mampu menangkap "napas derita rakyat". Tidak asyik dengan dirinya sendiri dan kelompoknya. Rakyat lebih suka Presiden yang merakyat. Tidak kaku-kaku banget. Rakyat tidak suka Sosok Presiden yang sok berkuasa.

Rakyat awam punya logikanya sendiri. Banyak yang rungkad karena gagal memahami pandangan sederhana "kaum awam". Calon Presiden yang sudah merasa unggul atau merasa kuat sebab melihat suara-suara yang bergemuruh tapi meremehkan kerja-kerja politik di tengah-tengah rakyat yang sudah-sudah capres begitu akan dikalahkan oleh rakyat.

Ada pesan penting yang harus diingat oleh semua kandidat Presiden dan Wakil Presiden. Rakyat tidak banyak neko-neko. Namun tidak suka pada Capres cawapres dan timsesnya yang songong.

Penulis belum mendengar ada ungkapan rakyat butuh Presiden yang pinter, gagah, dan ganteng agar bangsa kita Kelihatan hebat di mata dunia dan dihargai. Sebab itu ternyata bukan menjadi ukuran rakyat memilih dia.

Rakyat kita punya logikanya sendiri. Berhati-hatilah bila masih ingin berambisi menjadi Presiden di Indonesia. Pinter saja bukan jaminan anda pasti dipilih.

Tetap semangat. Panjang umur pergerakan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama