Mega vs Jokowi. Anies Yang Menang?
Oleh Tubagus Solehudin, Ketua Klub Study Islam dan Politik (KSIP)
Tangerang,Anekafakta.com
Luar biasa dinamika pilpres tahun 2024. Kawan menjadi lawan. Lawan menjadi kawan. Yang bersama bisa berpisah dan yang bersebrangan bisa menyatu.
Ya seperti itulah demokrasi. Semuanya tergantung dari sudut pandang kepentingan masing-masing. Siapapun berhak menentukan pilihannya. Siapa berhak berpihak kepada siapapun. Bahkan level tertinggi kepimpinan nasional sekelas Presiden saja sudah secara terbuka memiliki hak berpihak dan berkampanye sesuai dengan pilihan politiknya. Meskipun mendapatkan kritikan serius dari kalangan akademisi dan rakyat yang masih berakal waras.
Dari dinamika politik pilpres ini yang paling menarik adalah "perseteruan" Jokowi vs Megawati. Sikap Jokowi sebagai Presiden bersebrangan dengan PDIP yang notebene sebagai Partai yang mengusung beliau hingga menduduki singgasana Politik tertinggi di negeri ini.
"Kemarahan" Megawati dan PDIP kepada Jokowi sangat lumrah dan wajar saja. Sebab keinginan dari PDIP Jokowi harus segaris langkahnya dengan kebijakan Partai yang jelas telah mengusung Capres Sendiri yang bernama Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.
Namun langkah Jokowi justru memilih berada di pihak "lawan" dengan bergabung bersama Prabowo Subianto sebagai Capres. Ditambah Cawapresnya adalah putera Jokowi sendiri Gibran Rakabuming Raka.
Menarik untuk disimak secara cermat, apakah langkah Jokowi ini "serius" bermain catur dengan PDIP atau hanya sekedar "guyonan" ala pemain "ketoprak". Bila serius apa untungnya buat Jokowi seandainya kalah di kontestasi pilpres ini. Dan bila menang jelas Jokowi akan memiliki musuh baru politik ya paling minimal dari Kader PDIP loyalis Ibu Megawati Soekarnoputri.
Penulis kira, inilah titik krusial yang harus dibaca "permainan" politik elit kita. Agar kita bisa melihat secara jernih dari kacamata politik wong cilik yang berprinsip wajar-wajar saja dalam mensikapi perbedaan politik.
Seandainya pun benar "perseteruan" Jokowi vs Megawati, ya kita biarkan saja. Itu urusan elit. Biarkan mereka berakting dan berakrobat. Kita cukup lihat saja dan senyumin saja. Toh kita hanya rakyat kecil dan warga biasa.
Yang pasti, bagi yang sudah jenuh dengan kondisi yang begini-begini saja, fokus saja mengawal suara rakyat agar tidak sia-sia. Biarkan saja perseteruan mereka, toh itu bisa membuat peluang Anies Muhaimin menang pilpres 2024 menjadi lebih terbuka. AMIN.
Posting Komentar