Mahasiswa Indonesia Bersatu, Bergerak Tolak Politik Dinasti Jokowi
JAKARTA,-Anekafakta.com
Aksi mahasiwa tolak politik dinasti
Mahasiswa Indonesia Bersatu yang berada di seluruh Indonesia mulai bergerak melakukan aksi-aksi penolakan terhadap capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang masih memiliki utang dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa 13 aktivis pro-demokrasi.
Aksi ini digelar mahasiswa di kampus-kampus yang tersebar di Jakarta, Pulau Jawa, dan yang berada di luar Jawa. Mereka menyebut bahwa ini adalah aksi Mahasiswa Indonesia Bersatu.
Aksi mahasiswa terpantau dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis, 11 Januari 2023.
Aksi mahasiwa tolak politik dinasti Jokowi di
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis, 11 Januari 2023.
Aksi mahasiswa ini digelar mulai pukul 11.00 WIB. Mereka menggelar orasi dan mimbar bebas untuk menolak politik dinasti yang sedang dibangun oleh Presiden Jokowi.
Mahasiswa merasa ada kolaborasi antara Orde Baru dengan anak haram konstitusi dalam membangun politik dinasti oleh Jokowi.
Dalam aksi ini, mahasiswa juga membagikan selebaran seperti tabloid terkait dengan penghianatan terhadap reformasi.
Mahasiswa dalam orasinya menyampaikan bahwa politik dinasti adalah ancaman bagi demokrasi Indonesia. Saat kritik disampaikan, rezim ini justru melakukan intimidasi terhadap para penolak dinasti politik
Dalam mimbar bebas ini, mereka juga mengingatkan kembali mengenai keterlibatan Prabowo Subianto dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1998. Mahasiswa kembali mempertanyakan, siapa yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini.
"Mari mahasiswa bergerak, UNJ sudah bergerak, tolak politik dinasti," begitu orasi mahasiwa di kampus UNJ pada Kamis, 11 Januari 2024.
"Ini sebuah aksi simbolik untuk jadi pengingat juga bagi kita semua," ujar Apil (22) mahasiswa FIS UNJ.
Menurut April, bahwa dalam kontestasi politik hari ini ternyata masih banyak masalah-masalah besar yang harus kita jadikan pekerjaan bersama, baik di masa lampau maupun masa kini.
"Ada beberapa kampus lain seperti UIN, sama ada beberapa kampus lain juga. Beberapa kampus lain sama. Melakukan aksi yang sama, aksi simbolis semua secara damai," ujarnya.
Selain itu April menyampaikan kritik kepada pemerintah Presiden Jokowi. Ini karena banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, mulai kasus pelanggaran HAM masa lalu.
"Saat ini ada isu politik dinasti kemudian juga masih adanya kkn, kemudian korupsi dan koruptor yang masih dihukum ringan, kemudian harga pokok yang masih belum terjangkau," kata April.
"Pemerintah harus segera menyelesaikan masalah-masalah yang sampai saat ini belum terselesaikan," katanya lagi.
Aksi yang sama juga digelar di depan kampus Universitas Negeri Islam (UIN) Ciputat. Mahasiswa juga menggelar orasi dan membagikan selebaran yang isinya menolak politik dinasti Jokowi.
Perwakilan mahasiswa UIN ini menyampaikan orasi dan ajakan agar seluruh mahasiswa melihat betul rekam jejak calon pemimpin negeri ini. Pencalonan Gibran Rakabuming yang merupakan anak haram konstitusi harus ditolak dan dikalahkan.
(Tim/Red)
Posting Komentar