14 Februari Waktunya Merehab Impian Berbangsa Kita
Oleh Tubagus Solehudin, Ketua THINKER CLUB. Relawan AMIN
Momentum untuk merehabilitasi Impian Politik berbangsa rakyat tinggal sebulan lagi. Apakah rakyat mau terus dalam Kungkungan rezim saat ini atau memilih Perubahan agar masa depan yang impikan bisa diwujudkan melalui kewenangan yang diberikan pada tanggal 14 Februari 2024.
Sebagai rakyat merdeka kita memiliki kedaulatan penuh yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun ketika berada dalam bilik suara. Disitu hati nurani kita sendiri yang menuntun kita jalan impian kita sebagai anak bangsa.
Kita berhak menunjukan sikap yang sebenarnya. Dan kita memiliki kewajiban untuk terus mengawal semua proses politik yang dijalankan oleh pemimpin yang sudah kita tunjuk untuk menjalankan kewenangan yang semestinya dijalankan. Tentu saja semuanya dalam koridor konstitusi berbangsa kita. Apa yang kita lihat, kita dengar, kita diskusikan merupakan asupan yang penting agar sikap kita tidak ke sasaran untuk kesekian kalinya.
Dulu, di zaman rezim Orde Baru begitu tabuh untuk "mengkritisi" para Caleg yang akan menjadi wakil kita di Lembaga yang terhormat legislatif. Begitu juga yang akan menjadi pemimpin kita di pemerintahan baik di level nasional seperti Presiden, dilevel Provinsi seperti Gubernur dan di level kabupaten Kota seperti Bupati dan Walikota.
Namun di era reformasi sekarang ini, zaman kegelapan tersebut sudah lewat. Di era keterbukaan ini, kita wajib "mengkritisi" siapapun yang akan menjadi Pemimpin kita. Tanpa kecuali.
Rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dalam sistem demokrasi kita wajib tahu dan harus diberi tahu siapa yang bakal menjadi pemimpin bangsa. Tentu saja rekam jejak, bibit bebet dan bobotnya harus jelas. Kita jangan mau "membeli kucing dalam karung".
Sungguh aneh apabila ada calon presiden yang anti kritik dan tidak mau secara gamblang di "kritisi". Padahal rakyat membutuhkan kejelasan dan penjelasan yang memadai dari semua Capres Cawapres serta Caleg yang akan menjadi pemimpin dan wakil rakyat di lembaga Negara yang terhormat.
Belajar dari pengalaman yang lalu, ketika semuanya kita percaya malah terjadi "penyelewengan" yang bisa menghancurkan masa depan demokrasi rakyat. Tentu saja, kita sebagai rakyat harus kritis dan jangan mudah terbuang oleh cassing. Setiap calon pemimpin harus siap dikritisi dari semua sudut pandang. Agar Apa yang kita harapkan tidak jauh panggang dari api.
Janji harga murah, terjangkau dst, namun pasca pilpres dan pileg kita tetap harus berjuang untuk mempertahankan hidup kita dan keluarga kita agar tetap bisa makan. Sebab kenyataannya harga-harga sembilan bahan pokok semakin mahal dan kesempatan kerja yang semakin sempit. Di tambah "teror kekuasaan" yang begitu kuat. Kebebasan berbicara menjadi mahal.
Ya tentu kita perlu mengakhiri ini semua. Kita tidak mau melanjutkan yang seperti itu. Kita ingin yang baru. Penuh harapan. Agar hidup kita berwarna dan lebih hidup.
Jawaban simpelnya ya di Tanggal 14 Februari 2024. Mari kita bersikap dengan hati nurani. Mau terus atau kita ganti dengan Perubahan. Saya percaya yang waras akalnya, pasti ingin yang lebih baik lagi di masa depan. AMIN.
Posting Komentar