Tiga Capres Dalam Selayang Pandang Sejarah dan Budaya

*Tiga Capres Dalam Selayang pandang Sejarah dan Budaya*

Oleh: Mang Apep, Budayawan dan Sejarahwan Bekasi_

Jakarta,Anekafakta.com,
Dari tiga  calon presiden, hanya dua pasangan sedari awal ingin berpasangan dengan penguasa di masa akhir kekuasaannya. Hingga
sampai terjadi peristiwa pernyataan sikap dukungan penguasa  kepada Calon Presiden kepada Prabowo. Tentu saja sikap tersebut membuat kecewa  calon bernama presiden bernama Ganjar.  Sedangkan calon presiden bernama Anies hanya bisa menyaksikan Drama dengan waspada.

Dalam sejarah Majapahit, akhir runtuhnya Majapahit ditandai dengan sengkala Sirna Ilang Kertaning Bhumi. 

Pada saat itu, Prabu Girindrawardhana ingin mengembalikan kekuasaannya maka dibuatlah SIMBOL oleh Empu Supa sebuah Keris NAGA SASRA.

Kekuasaannya tidak cukup, maka harus didukung Koalisi para Adipati yang merupakan saudagar muslim  pengusaha kaya di wilayah Utara. Untuk kepentingan tersebut Empu Supa membuat kembali SIMBOL KERIS SABUKINTEN.

NAGASASRA SABUKINTEN jadi rebutan, sayang sang pencetus kecolongan, Girindrawardhana di kudeta oleh UDARA dan udaralah yang mendapatkan NAGASASRA SABUKINTEN.

Namun sang Udara Tidak bisa menguasai Sabukinten yang memang Memiliki keyakinan berbeda dengan kebanyakan saudagar penguasa yang sudah mayoritas Muslim.
Maka Sunan Kali Jaga kembali meminta Empu Supa untuk membuat penangkal Nagasasra Sabukinten, maka terciptalah KERIS TANPA TANDING yaitu KERIS DAPUR SENGKELAT.

Keris ini diberikan kepada Adipati Rodin yang kemudian dikenal dengan nama Raden Patih atau Raden Fatah.

Sebab Keris Dapur Sengkelat adalah perwujudan SENGKELNING ATI yang ada di hati RAKYAT dan Ulama.

Sengkelat adalah Gerakan Moral untuk PERUBAHAN.

Sekarang KYAI SENGKELAT ada di Djogyakarta maka Ksatria Djogyakarta lah yang harus menyambut Mengkilat  untuk mengusir Wabah Pragmatis yang sudah menuhankan Uang.

Berkaca dari Sejarah Bangsa, Insyaallah Capres Cawapres yang masih memegang teguh idealisme Rakyat pasti didukung oleh Rakyat. Ya, Rakyat Ingin Perubahan. AMIN.

Red/*

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama