Seruan Boikot Produk Israel, Cuma Ngomong Doang

Seruan Boikot Produk Israel, Cuma Ngomong Doang

Oleh Muhamad Solehudin, Ketua THINKER CLUB

Ramai seruan memboikot produk-produk Israel atau yang terafiliasi dengan Israel. Tapi cuma sekedar seruan doang. Tidak ada langkah serius dan betul-betul nyata. Apalagi berhasil membuat keok Israel atau yang terafiliasi dengan Israel. 

Produk -produk yang diserukan untuk diboikot hingga detik ini masih menjadi pemimpin pasar. Bisa jadi orang-orang yang menyerukan boikot masih membeli produk yang di boikot.

Seruan boikot produk Israel tidak pernah berhasil. Bahkan untuk menurunkan produksi saja tidak pengaruh. Mereka tetap tegar melangkah dan terus memperkuat pasar di negara-negara muslim.

Belum ada contoh yang berhasil seruan boikot produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel. Fesbuk, Wattshap, Twitter, MC Donald dan produk lainnya masih saja di pakai.

Jangankan seruan seperti itu, lah seruan para Pemimpin Negara-negara OKI saja tidak ngaruh sedikitpun. Negara Israel hidup di tengah-tengah negara Arab seharusnya bisa dong selesai dalam waktu sesingkat-singkatnya. Tapi nyatanya negara Israel tetap eksis hingga 70 tahun sejak didirikan. Dan pendudukan Bangsa Palestina tidak menemukan solusi konkretnya hingga sekarang.

Seruan boikot produk Israel pasti gagal. Sebab khususnya umat Islam, belum ada pilihan yang lebih mudah untuk mendapatkan produk yang serupa. Apalagi terkait dengan gaya hidup. Susah dirubah apalagi dihentikan kebiasaannya.

Seruan produk Israel ini sudah berulang-ulang. Terkesan musiman. Tidak serius dan sistemik sebagai salah satu basis perlawanan. Sehingga kita hanya melihat hasil akhir sementara adalah kegagalan seruan boikot.

Kalau kita lebih rasional lagi bertanya, seruan memboikot ini siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan. Untuk kepentingan siapa. 

Hemat penulis, MUI juga seharusnya berfikir tenang. Bukan emosional. Jangan cuma asal bikin seruan boikot tanpa siap insfratruktur perlawanan yang sistemik terhadap Israel. Sebab kalau cuma sekedar seruan doang, hemat penulis cuma bikin kuping panas doang.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama