Menteri ATR/BPN Copot Kepala BPN Manado Jika Terlibat Mafia Tanah, Presiden Jokowi Angkat Bicara


Menteri ATR/BPN Copot Kepala BPN Manado Jika Terlibat Mafia Tanah, Presiden Jokowi Angkat Bicara


Sungguh malang nasib Christina Natali Lonas dan James Wurara. Tanah warisan orang tua yang tidak pernah dijual justru dikuasai orang lain. Kepala BPN Manado Alex Wowiling diancam dicopot jika terbukti melakukan pelanggaran. Ahli waris menduga ada upaya penyerobotan dilakukan oknum pegawai BPN dan mafia tanah di kota manado .

 
Demikian dikatakan ahli waris James Wurara didampingi Christin Lonas, kepada anekafakta.com, Sabtu (11/11/2023).

Objek tanah tepatnya di Kelurahan Teling Tingkulu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, telah diterbitkan sertifikat oleh BPN manado tanpa sepengetahuan ahli waris.


"Jujur saja kami tak rela tanah warisan orang tua kami diserobot kemudian disertifikatkan oleh BPN. Kami akan terus berjuang mencari keadilan," kata James.


Menurut James Wurara dan Christina Lonas, tumbuh suburmya mafia tanah di kota manado menjadi PR bagi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Dr. Hadi Tjahjanto S.I.P, Kapolri Jenderal Listyo Prabwo dan Jaksa Agung RI, Prof. Dr. H. Sanitiar Burhanuddin S.H, M.M.

James berharap, komitmen Menteri ATR/BPN Hadi Tjahyanto, akan menindak tegas dan 'menggebuk' para mafia tanah dan pegawai BPN nakal. Menurutnya, tidak mungkin ada mafia tanah jika tidak ada kerja sama dengan orang dalam. 

Meski sudah melakukan berbagai upaya dengan tujuan agar tanah warisannya dikembalikan, namun hasilnya tidak sesuai harapan.

Dugaan manipulasi kepemilikan tanah terungkap ketika Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Manado, Alex Wowiling, mengatakan lahan milik ahli waris sudah diterbitkan sertifikat. Tetapi, Wowiling enggan menyebut nama pemilik sertifikat yang baru diterbitkan oleh BPN.

Sertifikat tanah merupakan bukti otentik atas hak tanah yang dimiliki.Tahapan pengurusan dan permohonan pembuatan sertifikat telah dilakukan untuk mendapatkan sertifikat. 

Dijelaskan ahli waris tanah tersebut tidak pernah bersengketa dan telah didaftarkan secara resmi di BPN manado sejak tahun 2017 dengan mengisi formulir pengajuan pendaftaran pembuatan sertifikat. "Semua kelengkapan dan pengisian data formulir telah diverifikasi kelayakan dokumen di loket BPN. Kemudian kami diberikan Surat Tanda Terima Dokumen (STT) dan Surat Perintah Setor (SPS). Biaya pengukuran tanah dan pendaftaran sertifikat sudah dilunasi sekaligus pemasangan tanda batas oleh pihak BPN," jelas James.

James Wurara dan Christina Lonas telah dibohongi berulang kali saat mempertanyakan sertifikat miliknya di BPN manado. 


Kepala BPN manado Alex Wowiling, menyarankan ahli waris mendownload aplikasi online "Sentuh Tanahku" kemudian ikuti panduannya. "Kami sudah capek bolak-balik ke BPN tidak ada kejelasan. Semua biaya sudah kami bayar lunas, kapan sertifikat kami diberikan. Bapak Alex Wowiling bilang pa torang harus rajin datang cek apalagi tanah kami sudah tumpang tindih dan menyuruh kami membuka aplikasi online "Sentuh Tanahku", "kata ahli waris mengutip pernyataan kepala BPN berdialeg manado.

Ahli waris menduga, ada mafia tanah di BPN manado. "Kami tidak pernah menjual tanah warisan. Kenapa kepala BPN berani menerbitkan sertifikat atas nama orang lain di tanah warisan orang tua kami. Kalau tidak ada mafia tanah kenapa BPN manado tidak mau menerbitkan sertifikat tanah kami sejak tahun 2017, ada apa," paparnya

James dan Christina meminta Presiden Jokowi segera perintahkan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, untuk mencopot kepala BPN dan pegawainya yang diduga terlibat mafia tanah. 

Keduanya berharap penegak hukum segera menindak tegas para penyerobot tanah, kepala BPN dan bawahannya yang diduga kuat sebagai pemain tanah di daerah.

"Kami mendesak menteri pertanahan pak Hadi Tjahjanto, segera mencopot kepala BPN manado Alex Wowiling dan bawahannya jika benar terlibat mafia tanah, agar ada efek jera," desaknya.

Kaban BPN Alex Woeiling ini dinilai arogan dikarenakan mengabaikan instruksi Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.

Secara terpisah, Kepala BPN Manado Alex Wowiling, membenarkan objek tanah milik ahli waris sudah ada sertifikat atas nama pihak lain dan meminta ahli waris untuk menggugat membatalkan sertifikat mereka ke pengadilan. 

Alex Wowiling menyampaikan telah beberapa kali James Wurara dan Christina Lonas datang ke kantor BPN menanyakan sertifikat tanah. "Menurut data yg ada tanah tsb.sudah bersertipikat.dia beberapa kali ketemu sy tapi tdk mungkin di terbitkan di atas sdfgipikat org lain kan? Jadi saran kami di batalkan dulu lewat gugatan di pn.🙂🙏," ungkap Alex Wowiling melalui pesan WhatsApp, Senin (13/11/2023).

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Kepada anekafakta.com, menegaskan akan menindak tegas jajarannya jika terlibat kasus mafia tanah. 

Menyentil kasus tanah milik ahli waris James Wurara dan Christina Lonas, yang diduga telah disertifikatkan BPN tanpa pemberitahuan kepada ahli waris, Brigjen Widodo berharap semuanya jadi baik. "Konfirmasi dulu ke kepala kantor. Apa kendalanya kemudian cari solusinya," harapnya.

Baginya, masalah pertanahan di BPN kota manado, pihaknya tak segan-segan memecat dan copot jika ada pegawai BPN di daerah terbukti melakukan pelanggaran hukum.

"Jika terbukti melakukan pelanggaran kami tidak akan segan-segan memecat, proses hukum dan mencopot," tegas Staf Khusus Menteri ATR/BPN Bidang Pencegahan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan dan Ruang, Brigjen Pol. Drs Widodo SH, MH, Sabtu (11/11/2023).

Presiden Joko Widodo sampaikan mafia tanah hanya menyulitkan masyarakat dalam mengurus sertifikat. Jokowi menegaskan kepada seluruh jajarannya, terutama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk serius berantas mafia tanah sampai ke sulawesi utara dan kota manado khususnya.

Saya tegaskan kepada jajaran ATR/BPN untuk mempercepat proses penyelesaian sertifikat tanah warga. Saya sudah perintahkan ke Menteri BPN agar ini terus dipercepat supaya seluruh masyarakat pegang bukti hak kepemilikan tanah yaitu sertifikat. Hati-hati jangan main-main tanah warga. Kalau masih ada mafia silakan detik itu juga gebuk. 

Joko Widodo sangat kesal dengan ulah mafia tanah di sulawesi utara sudah banyak didengarnya ramai di media sosial facebook terlihat tak bisa menahan emosi saat mengetahui ulah mafia tanah yang banyak meresahkan masyarakat di kota manado belakangan ini.

Konflik maupun sengketa tanah masih banyak terjadi d kota manado karena masyarakat tidak memegang hak atas tanah yang sah. Presiden mengingatkan warga menyimpan sertifikat tanah karena itu dokumen penting berisi informasi hak kepemilikan tanah dengan baik.

Orang nomor satu RI ini Instruksikan tindak tegas mafia tanah dan jangan diberi ampun. agar menindak tegas dan tidak diberi ampun karena telah merugikan masyarakat.

"Kalau menyangkut tanah rakyat bisa saling bunuh dan berantem minta ampun. Saya tegaskan ke pak Menteri ATR/BPN jangan beri ampun kepala BPN dan bawahannya terlibat mafia tanah. Ini menyangkut hajat hidup oang banyak," tegas Presiden Jokowi.

(Arthur Mumu/Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama