LSM BARA API Soroti PTPN V Sai Intan Dan Sei Rokan, Diduga Tak Jalankan SOP Dalam Pemanenan TBS Dan Arealnya Kotor


LSM BARA API Soroti PTPN V Sai Intan Dan Sei Rokan,  Diduga Tak Jalankan SOP Dalam Pemanenan TBS Dan Arealnya Kotor

Anekafakta.com,PEKANBARU

Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA-API) melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Riau, kembali menyoroti PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V)  merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Bidang Perkebunan.

 Pada Senin 9 Oktober 2023, LSM BARA-API Riau bersama Tim Awak Media melakukan Investigasi (Control Sosial) dan mengumpulkan dokumentasi atas temuan Banyak nya Tandan Buah Segar (TBS) yang busuk serta areal Kebun yang kotor dan tidak terawat yang terjadi di areal PTPN V Sai Intan dan  Sei Rokan 

"Tidak hanya itu,  banyaknya pekerja yang tengah melakukan kegiatan memanen Buah Tandan Sawit yang tidak memakai APD," ungkap  Sekretaris DPP LSM BARA-API Afifuddin melalui Ketua DPD Riau LSM BARA-API Jasril Rz ditemui di kantornya yang berada di Jalan Setia Budi Kota Pekanbaru


Jasril Rz mempertanyakan, Bagaimana akan mendapatkan target hasil yang maksimal jika Kualitas dan kuantitas CPO bergantung pada tingkat kematangan buah saat dipanen. 

"Panen harus menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) pada kematangan optimum," katanya.

Lanjutnya, pemotongan TBS yang kurang matang akan mengakibatkan berkurangnya Minyak, sedangkan TBS yang terlalu matang atau busuk akan menghasilkan minyak dengan FFA yang tinggi.

"Panen dan pengangkutan TBS merupakan kegiatan yang sangat ber-pengaruh dalam penentuan mutu produk crude palm oil (CPO), oleh karena itu diperlukan pengawasan pada prioritas tertinggi dan kalau ini ada pembiaran maka BUMN ini akan merugi terus," tegas Jasril Rz.

"Untuk itu kami dari DPD Riau LSM BARA-API meminta agar, pelaksanaan teknis panen TBS Kelapa Sawit harus sesuai aturan yang telah ditetapkan," ujarnya 

"Pemanenan harus tepat Waktu dengan alasan, Memanen semua buah pada tingkat kematangan yang optimum yaitu pada saat TBS mengandung minyak dan kernel tertinggi," imbuhnya 

Ditambahkan Jasril Rz, pemanenan harus memanen hanya buah yang matang dan Brondolan nya harus dikutip, mengirim TBS ke pabrik dalam waktu 24 jam setelah panen. 

"Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas di dalam minyak sawit mentah, pihak PTPN V Sai Intan harus selalu menjaga mutu TBS dan memperketat pengawasan terhadap TBS," paparnya.

"Kalau dibiarkan terus menerus begini maka PTPN V akan terus dirugikan dan Negara akan selalu menanggung beban sehingga akan berdampak pada stabilitas ekonomi yang kurang baik, walaupun tidak begitu signifikan," pungkas Jasril Rz.

"Dari Investigasi Kami di lapangan, kami perkirakan tidak hanya puluhan ton hasil panen kelapa sawit membusuk tapi lebih dan ini kalau sampai di Pabrik tentunya harus melalui sortir sehingga menyusut sampai 20-30 persen," ulas Jasril RZ

"Kondisi seperti ini, akan mempengaruhi dari kwalitas yang dihasilkan, semakin hari semakin membusuk dan sortiran semakin tinggi presentasenya," Kata Ketua DPD Riau LSM BARA-API.

Maka dari itu, dengan tegas dari DPD Riau LSM BARA-API, meminta pihak yang terkait agar menyoroti PTPN V Kebun Sei Intan, Rokan Hulu, begitu juga untuk PTPN V Sei Rokan. "Selain itu Kami juga meminta agar pihak terkait melakukan pengawasan terhadap keberadaan bibit palsu yang diduga dilakukan oleh orang dalam yang hanya ingin mendapatkan keuntungan sesaat," tuturnya 

"Bayangkan, selama 25 hingga 30 tahun lamanya sawit di kebun PTPN V setalah kami melakukan Investigasi banyaknya pohon sawit yang tidak tumbuh maksimal, produktivitas rendah dan ekonomi pun terganggu," ujarnya.

"Perlu kita ketahui bersama bahwa, PTPN V telah menggelontorkan Dana Perawatan setiap Tahun nya Ratusan hingga Milyaran rupiah dan itu berasal dari Negara, apabila tidak ada pengawasan terhadap hal tersebut, maka oknum oknum petinggi PTPN V dengan gampang nya melakukan Mark Up dana perawatan di PTPN V," terang Jasril Rz.

"Dari informasi yang kami dapatkan, Jumlah luas kebun inti sawit dengan total luas areal tanaman seluas 78.340,09 Ha dan kebun inti karet dengan total luas areal 8.184 ha, memiliki 12 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan hasil olahan berupa minyak sawit dan inti sawit, tentunya perlu pengawasan dan control yang ketat, sehingga BUMN (PTPN V) yang berkantor pusat di Jalan Rambutan, Pekanbaru, Riau ini dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk Negara dan Masyarakat," tandas Jasril Rz.


Atas berita ini, Awak Media sudah mengupayakan  untuk konfirmasi dengan pihak Perusahaan PTPNV, sayangnya belum berhasil.

(Red/DJ/FA)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama