Ananta Wahana Gelar Sosialisasi Penyerapan Aspirasi Masyarakat Dengan Tema Sistem Demokrasi Pancasila
Anekafakta.comTANGERANG
Anggota MPR RI Dapil Banten, Ananta Wahana menyampaikan, bahwa dalam sistem demokrasi Pancasila pada praktiknya di masyarakat tidak boleh ada tekanan.
Dengan begitu, lanjut Ananta, masyarakat bisa menentukan pemimpin yang baik dan sesuai dengan pilihan hatinya.
Menurut Ananta, demokrasi Pancasila adalah sistem politik di Indonesia yang mengintegrasikan prinsip-prinsip demokrasi dengan nilai-nilai Pancasila.
Ini melibatkan kedaulatan rakyat, keberagaman, toleransi, partisipasi aktif masyarakat, perlindungan hak asasi manusia, dan persatuan bangsa.
Politisi senior Banten dari PDI Perjuangan itu menyampaikannya pada forum Sosialisasi Penyerapan Aspirasi Masyarakat MPR RI, dengan tema 'Sistem Demokrasi Pancasila' yang dihadiri dalam acara kali ini oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Sumarti,S.iP.,M.iP, Para Kader dan Pengurus Partai , tokoh masyarakat Tangerang, di Posko Pemenangan Dan Rumah Aspirasi GANJAR - MAHFUD Kec.Periuk Kota Tangerang, Banten, Jumat malam (3 November 2023).
Dalam kata sambutanya Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PDI-Perjuangan Sumarti,S.iP.,M.iP mengatakan, kita harus memiliki perwakilan dari unsur DPD di senayan, Supaya bisa ikut berjuang bergotong royong, Bahu membahu dalam mengambil kebijakan yg berpihak ke masyarakat tentunya yang satu Idiologi dan berwawasan Kebangsaan luas, imbuh Dewan yang dekat dengan para pelaku UMKM Kota Tangerang ini.
Sementara Ananta menjabarkan "Dalam demokrasi politik, masyarakat harus ikut serta tanpa tekanan," ujar Ananta.
Sementara dalam demokrasi ekonomi, jelas Ananta, pemerintah harus melindungi rakyatnya dari praktik eksploitasi.
"Masyarakat tidak boleh dieksploitasi. Dan, kesejahteraannya harus diperjuangkan," katanya.
Oleh karenanya, lanjut Ananta, sistem demokrasi Pancasila sudah tepat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lantaran setiap kebijakan dan permasalahan ditentukan dengan cara musyawarah mufakat. Sebagai contoh, Ananta menyebut proses pemilihan Ketua MPR RI yang dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.
"Kala itu, Almarhum Pak Taufiq Kiemas direkomendasikan oleh partai PDI Perjuangan sebagai Ketua MPR. Tapi, dia membuat syarat agar proses tidak dilakukan secara voting, melainkan dengan cara musyawarah mufakat. Dan hingga saat ini cara tersebut berlaku," imbuhnya.
Dalam kegiatan menjaring aspirasi masyarakat tersebut, nampak tokoh masyarakat Tangerang sebagai peserta bergantian secara aktif menyampaikan aspirasinya kepada Ananta.
Pada akhir kegiatan, Ananta memberikan bantuan pangan berupa paket sembako kepada para peserta.
(Realis)
Posting Komentar