Wow!!! Belum Seluruh Siswa SMP Punya Seragam Batik

Wow!!! Belum Seluruh Siswa SMP Punya Seragam Batik


Bisnis jual beli seragam Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diduga melibatkan dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, G dan GS, menyisahkan masalah baru.

Masalahnya, seragam batik dan kaos olahraga dan wajib dikenakan para siswa sejak awal persekolahan pada tahun ajaran 2023-2024, hingga kini belum seluruhnya diserahkan kepada pemesannya.

Mengherankan lagi seragam-seragam yang sempat menjadi polemik lantaran ukurannya kebesaran atau kekecilan (tidak sesuai bentuk tubuh siswa-red), kabarnya masih dalam proses pemesanan, meski telah dibayar lunas para orang tua siswa.

Parahnya lagi, meski telah ada jaminan dari G dan GS sebagai pengorder kalau seragam-seragam tersebut akan tiba pada akhir Agustus 2023, kenyataannya tidaklah demikian.

Beberapa orang tua siswa saat ditemui Anekafakta.com, mengaku cemas dengan belum diterimanya seragam tersebut. Meski begitu mereka berharap seragam tersebut dapat disalurkan sesuai kesepakatan.

"Meski tahun ajaran lalu terjadi juga masalah serupa, namun untuk tahun ajaran ini justru semakin parah. Terkait masalah ini jangan kami atau siswa yang kemudian dikorbankan. Kita sudah membayar lunas tapi barangnya belum ada," kata Deisy, orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SMP X Manado.

Uniknya lagi tambah Deisy, kwitansi yang diberikan tidak mencantumkan rincian pembelanjaan. Pada kwitansi kata dia, hanya dituliskan besaran uang tapa merinci barang-barang yang telah dibeli. 

Beberapa kepala sekolah (Kepsek) membenarkan kalau sejumlah anak didik mereka belum menerima seragam batik dan seragam olahraga karena ukurannya yang kekecilan.

Para kepala sekolah berharap pihak pengorder seragam berkomitmen agar tidak menimbulkan polemik. Masalahnya kata mereka, seragam-seragam tersebut telah dibayar lunas orang tua siswa, sehingga harus ditindaklanjuti.

Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Manado, Steven Tumiwa SPd MPd, saat dikonfirmasi menandaskan, persoalan tersebut harus diselesaikan antar pihak-pihak berkompoten.

"Saya tidak mencampuri urusan ini, Tetapi sebagai kepala dinas, saya berharap masalah ini dapat diselesaikan sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan," kata Steven mengingatkan.   


Sementara GS yang juga menjabat kepala bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdikbud Manado, saat dikonfirmasi masalah itu melalui WhatsApp-nya tidak memberikan tanggapan. 

(arthur mumu)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama