Sandiaga Letakkan Batu Pertama di Lahan Bermasalah



Sandiaga Letakkan Batu Pertama di Lahan Bermasalah

Warga Kalasey II :

"Saat Pak Sandi keluar bersama mobilnya dari lokasi peletakan batu pertama, puluhan warga Desa Kalasey II, korban kekerasan berteriak meminta Menparekraf melihat nasib mereka. Entah mendengar atau tidak, Sandiaga terus melaju dengan kendaraan yang ditumpanginya".   


KALASEY II - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung rektorat, kantin dan koperasi Politeknik Pariwisata (Poltekpar), di Desa Kalasey II, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Selasa (08/0/2023).

Menariknya, Sandiaga meletakan baru pertama justru di lahan bermasalah, pasca terjadinya dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang melibatkan sejumlah personil polisi dari kesatuan brigade mobil (Brimob) dan Satuan Polisi Pamong (Pol-PP), dimana perkaranya masih ditangani penyidik kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut).

Ada dugaan, Sandiaga tak tahu dengan sengketa lahan tersebut menyusul tidak adanya ganti rugi secara merata oleh pengelola proyek kepada ratusan warga petani dan amburadulnya penerbitan sertifikat proyek operasi nasional agraria (Prona) oleh pemerintah desa (Pemdes) Kalasey II.

Sementara keinginan warga petani korban bertemu dan berdialog dengan Sandiaga tidak diperbolehkan masuk petugas keamanan. Petugas mengatakan kalau audens warga dengan Menparekraf tidak masuk dalam agenda.
Warga menduga larangan itu hanya akal-akalan saja. Padahal lanjut warga, mereka hanya ingin berdialog seputar status lahan yang digarap selama puluhan  tahun.

"Kami warga telah sepakat tidak akan melakukan tindakan perlawanan apalagi yang menjurus anarkis. Jika ada pihak yang beranggapan seperti itu, saya kira itu keliru," ujar juru bicara warga Desa Kalasey II, korban eksekusi 7 November 2022, Refly Sanggel.

Menurut Refly, harusnya keinginan warga bertemu Menparekraf dibolehkan panitia. Apalagi warga yang mengalami perlakuan kasar petugas keamanan, erat kaitannya dengan lahan yang kini ditempati dan kemudian dialihfungsikan menjadi Poltekpar. 

Padahal tambah Refly, dengan mempertemukan warga dengan Menparekraf, masalah lahan yang tidak kunjung selesai bisa mendapatkan solusi, seperti ganti rugi yang layak.
Pada kunjungan itu, tidak terlihat wajah Gubernur Sulut, Olly Dondokambey. Padahal beredar kabar kalau Gubernur Sulut lah yang menjemput Sandiaga Uno, di bandar udara (Bandara) Samratulangi. 

(arthur mumu)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama