Berdemokrasi Pun Harus Beradab



Berdemokrasi Pun Harus  Beradab


Mas Andre Ketua Gema Batik Nusantara (GBN) mengatakan kebebasan berbicara bahkan mengkritik kepada Pejabat Publik harus didasarkan pada kinerja bukan pada personal. Dalam demokrasi, meskipun ada ruang untuk melakukan "oposisi" kepada pemerintah hal tersebut harus dengan nilai-nilai ketimuran. Artinya, kita harus tetap menjaga adab kesantunan dalam melakukan kritik.

Fenomena kritik yang ditujukan kepada Person atau pribadi berpotensi mencederai demokrasi. Sebab kita semua ingin demokrasi yang kita bangun bersama adalah demokrasi yang sehat secara nalar dan akal sehat.

Menurut Mas Andre, kita semua mafhum, kebebasan yang kita rasakan di zaman reformasi ini buah dari perjuangan rakyat Indonesia yang dimotori oleh kalangan Mahasiswa angkatan 98. Dan hasilnya sangat luar biasa. Secara politik, kita diberi ruang kebebasan untuk mendirikan Partai Politik yang sesuai dengan ideologi yang kita yakini tanpa ada intervensi siapapun. Secara ekonomi, kesempatan untuk berusaha sudah semakin mudah. Misalnya mengurus izin usaha melalui kebijakan satu pintu perizinan. Secara sosial budaya, negara selalu memberikan perlindungan kepada kaum minoritas, budayawan, dan kelompok lainnya tanpa adanya perbedaan perlakuan. 

"Saya kira hal ini harus kita syukuri. Kemajuan kehidupan sosial di satu sisi dan kemajuan dalam bidang pembangunan infrastruktur yang bersifat fisik terus bersinergi harmoni dalam rangka mewujudkan cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia", ucap Mas Andre.

"Jadi kita harus jaga, jangan sampai titik Sebelanga rusak semuanya. Gara-gara satu orang yang over kritik, kita jadi terbakar emosi semuanya", lanjut Mas Andre

Oleh sebab itu, meskipun ada ruang kebebasan dalam demokrasi, Yo kita harus tetap eling lan waspodo agar akal waras kita tetap terjaga. Tutup Mas Andre.

Hal ini disampaikan kepada anekafakta.com Jumat (03/08/2023) di Jakarta.

Reporter Solehudin

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama