Sumarti : Sambut HUT RI Ke 78 nanti, Generasi Muda Indonesia Harus JASMERAH



Sumarti : Sambut HUT RI Ke 78 nanti, Generasi Muda Indonesia Harus JASMERAH


ANEKAFAKTA.COM,Tangerang


Tujuh Puluh Delapan Tahun sudah Indonesia kehilangan tokoh proklamasi Soekarno. Ia adalah salah satu tokoh paling dihormati di dunia. Presiden pertama Indonesia ini adalah tokoh yang bisa membius melalui pidatonya. Suara lantangnya mampu membuat siapapun berhenti dari aktivitas yang dilakukannya dan fokus mendengarkan apa yang dikatakannya, demikian yang disampaikan secara singkat pada awak media melalui sambungan telpon oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Fraksi PDI Perjuangan Sumarti,S.IP.,M.IP. saat dimintai pandanganya dalam menyambut Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yang sebentar lagi akan selalu diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia Jumat (14/7/2023).


Lebih lanjut wanita yang saat ini akan maju kembali sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihanya yakni Kecamatan Cibodas, Jati Uwung, Priuk, Kota Tangerang pada pemilu 2024 mendatang ini
menjelaskan, ada beberapa judul pidato yang disampaikan oleh sang Proklamator Ir.Soekarno saat memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus di antaranya adalah Tujuh Belas Agustus (Jumat, 17 Agustus 1945), Sekali Merdeka Tetap Merdeka (Sabtu, 17 Agustus 1946), Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung (Minggu, 17 Agustus 1947), dan masih banyak pidato yang disampaikan Soekarno setiap kali peringatan hari kemerdekaan Indonesia.


Ia menambahkan Pidato yang tidak pernah terlupakan adalah pidato terakhir Soekarno di masa jabatannya, yaitu pidato peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-21. Pidato yang berjudul  *Djangan Sekal-kali Melupakan Sedjarah*  disampaikan pada Rabu, 17 Agustus 1966. Pidato terakhir Soekarno sebagai presiden ini sering disingkat menjadi *Jas Merah* Isi pidato ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah.

Jadi apapun yang telah kita capai di masa lampau adalah awal jalan apa yang akan kita capai di masa sekarang dan bekal nanti di masa depan, Seperti kutipan pidato "Jas Merah" yang Soekarno sampaikan: "Hasil-hasil positif yang sudah dicapai di masa yang lampau jangan dibuang begitu saja. Membuang hasil-hasil positif dari masa yang lampau tidak mungkin. Sebab, kemajuan yang kita miliki sekarang ini adalah akumulasi daripada hasil-hasil perjuangan di masa lampau, yaitu hasil-hasil macam-macam perjuangan dari generasi nenek moyang kita sampai kepada generasi yang sekarang ini. Sekali lagi saya ulangi kalimat ini, membuang hasil-hasil positif dari masa yang lampau tidak mungkin. Sebab, kemajuan yang kita miliki sekarang ini adalah akumulasi dari pada hasil-hasil perjuangan di masa lampau." tandas Sumarti.

Selain berisi pidato kenegaraan, Soekarno juga selalu mengingatkan bangsa Indonesia tentang sejarah bangsa Indonesia, siapa bangsa Indonesia, dan apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan persatuan.

Di akhir kalimat yang ia sampaikan, Sumarti  berharap agar generasi  muda Indonesia pada saat ini, bisa menjadi pemegang tongkat estapet ke pemimpinan nasional, sehingga bisa mewujudkan cita cita para Founding Father, atau para pendiri bangsa ini yang dulu berjuang bagi bangsa dan negara untuk meraih Kemerdekaan.

Untuk itu janganlah kita melupakan jasa jasa para Pahlawan, para pejuang Kemerdekaan.


Bila dulu mereka mau  mengorbankan harta, darah, bahkan jiwa raganya, maka selayaknya hal itu kita hormati, kita kenang, hargai dan kita selalu mendoakan dengan cara memperingati HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia setiap tgl 17 Agustus pungkasnya.


(D.Wahyudi)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama