Refleksi Tahun Baru Islam, Ketua KPK Firli Bahuri Ajak Umat Hindari Korupsi



Refleksi Tahun Baru Islam, Ketua KPK Firli Bahuri Ajak Umat Hindari Korupsi


Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri mengajak umat Islam Indonesia untuk hidup sesuai perintah ajaran Islam, yani salah satunya menghindari korupsi.

Hal ini terutama ditekankan Firli di momen peringatan tahun baru umat Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah. 

 "Karenanya bagi pejabat penyelenggara negara, atau orang-orang yang diberi amanah untuk memangku jabatan mengucapkan sumpah jabatan sebagai ikrar atau janji untuk tidak melakukan Penyalahgunaan kewenangan jabatan sehingga melakukan korupsi.  Pada dasarnya memiliki perilaku koruptif, sumpah yang tak lain bentuk perjanjian dirinya sebagai seorang hamba kepada Sang Maha Pencipta, hanya sekedar lip service saat mereka berjuang meraih simpatik hingga dilantik menjadi pejabat yang seharusnya bukan sebagai alat untuk 'mengembat' uang rakyat," kata Firli dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (19/7).

Menurutnya, korupsi di negeri ini sudah sampai pada tarap apa yang disebut oleh Robert Klitgaard (2001) sebagai "budaya korupsi". Hakikatnya, budaya korupsi yang dimaksud Klitgaard, adalah perilaku dan cara-cara koruptif yang dianggap sebagai hal biasa yang lumrah oleh masyarakat di republik ini sejak dulu hingga masa kini.

"Perilaku koruptif yang sering kali dipertontonkan oleh sebagian pejabat hingga elite politik di negeri ini, adalah pembelajaran buruk sekaligus hambatan utama negara dalam mewujudkan cita-cita berdiri dan didirikannya republik yang kita cintai ini," ujarnya.

Wajar jika banyak yang menilai praktik korupsi di Indonesia sudah di luar nalar sehat, mengingat para pelakunya sebagian besar orang-orang pintar, cerdas, terpelajar dan terdaftar di KTP sebagai pemeluk suatu agama.

"Wajar pula publik terkhusus saya berangapan bahwasanya manusia yang berperilaku koruptif dan berani melakukan korupsi, termasuk golongan manusia munafik yang tidak beriman, karena berani mengingkari tuhan serta agamanya, dan mengkhianati nilai-nilai kemanusiaan, "naudzubillah min dzalik"," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa tidak sedikit negara-negara dunia yang gagal dalam menjalankan kewajiban, khususnya kepada rakyat, setelah korupsi yang dilakukan atau sengaja dibiarkan menjamur oleh elit-elitnya, lambat laun mulai menggerogoti, merusak dan meluluhlantakkan semua sistem dan setiap tatanan kehidupan di negara tersebut.

"Bulan Muharram menyiratkan kita agar senantiasa mengentalkan tekad dalam menjalankan amar ma'ruf nahi munkar agar menjadi pribadi yang berbudi, sederhana, jujur dan istiqomah menjaga integritas sebagai hamba-Nya, sebagaimana dilakukan oleh Baginda Rasulullah, Muhammad SAW," katanya.

"Sebagai Pimpinan KPK, Saya pastikan amar ma'ruf nahi munkar telah menjadi terpatri dan ruh dalam setiap detak jantung, hembusan nafas dan derap langkah kaki kami, segenap insan di Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI), dimana kami sebagai seorang hamba, mantap mewakafkan diri dan keluarga dalam perang badar melawan korupsi di republik ini," kata dia lagi.

EA/Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama