Presentasi Kerja Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai Periode Pertama


Presentasi Kerja Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai Periode Pertama

ANEKAFAKTA.COM,Denpasar 

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melalui Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Shandro Bobby Raymon mengatakan ada 4 orang WNA yang dilarang masuk ke Bali karena diduga pelaku atau predator pedofilia.

 Disampaikan Bobby dalam presentasi pencapaian semester satu Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai periode 1 Januari sampai 30 Juni 2023.

"Ditolak masuk macam-macam, memang ada yang diduga pedofilia, ada yang paspornya kurang bulan, ada yang paspornya rusak, ada yang berkelakuan kurang baik di pesawat, pokoknya macam-macam," kata Bobby di Kantor Imigrasi Ngurah Rai Bali, Rabu (5/7/2023).

Berdasarkan data yang dipresentasikan, sebanyak 566 orang ditolak masuk ke Bali, 4 diantaranya karena diduga pelaku pedofelia. Dengan rincian tidak memiliki visa RI / travel document 219 orang, masa berlaku paspor kurang dari 6 bulan 45 orang, cekal 5 orang, pedofilia 4 orang dan alasan lainnya 277 orang.

"Dalam hal fungsi Imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara, Imigrasi Ngurah Rai telah menolak masuk sebanyak 566 WNA," ujarnya.

Sementara yang masuk ke Bali melalui pintu Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai pada semester 1 tersebut tercatat sebanyak 2.369.499 orang WNA dengan jenis visa yang berbeda. Yang menggunakan VoA (visa on arrival) sebanyak 1.927.066 orang, menggunakan BvK (bebas visa kunjungan) 324.183 orang dan visa kunjungan sebanyak 62.095 orang.

Jumlah itu menurut Bobby mengalami peningkatan dari tahun 2020 (masa new normal) dan hampir mendekati tahun 2019 (masa sebelum Covid-19).

"Kedatangan WNA yang masuk pada semester I 2023 ini naik sebesar 533,68%, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang mencatatkan jumlah kedatangan WNA sebanyak 373.928 orang. Dan sudah mendekati capaian semester I tahun 2019 (sebelum pandemi) yang mencatatkan kedatangan WNA sebanyak 2.429.284 orang," tandasnya. 

(Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Ngurah Rai, Shandro Bobby Raymon.

Netty/Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama