Merasa Terusik Dengan Berita Kades Grobogan Akan Layangkan Somasi Ke Media
ANEKAFAKTA.COM,Jombang
Masih ada saja kepala desa yang bermain main dengan uang anggaran negara serta melakukan persekongkolan dengan oknum wartawan sebagai pihak ketiga atau sebagai pemborong, agar mulus di dalam melaksanakan pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) yang memakai anggaran APBD Jombang Berkadang tahun 2023 .
Padahal semua pembangunan yang bersifat swakelola tidak bisa di pihak ketigakan ke pemborong.
Yang merangkap sebagai wartawan
Karenah kepala desa takut dan di takut takuti oleh oknum tersebut.
Maka proyek pembangunan MCK di serahkan kepada oknum tersebut.
Dan terjadilah bisnis antara kades dan oknum tersebut itu di dalam melaksanakan proyek pembangunan mandi Cuci Kakus MCK yang bersumber dari anggaran APBD Kabupaten dalam program Jombang Berkadang tahun 2023.
Yang di canangkan oleh bupati agar bisa menjadi bahan percontohan bagi kabupaten lainya.
Sebenarnya oknum wartawan tersebut harus memberikan sosialisasi atau pemaparan kepada Kepala Desa agar pembangunan yang memakai anggaran negara harus di laksanakan sesuai dengan tupoksi dan undang undangnya.
Bukan sebaliknya malah melakukan bisnis bersama kepala desa tersebut
Demi untuk meraup keuntungan pribadi saja.
Terjadinya persekongkolan antara Kepala Desa dan oknum wartawan tersebut.
Bertujuan untuk mengelabuhi dan membodohi masyarakat.
Dengan tidak memasang papan informasi karena semua pengerjaan proyek pembangunan yang memakai anggaran negara wajib memasang papan informasi kegiatan yang tertuang di undang undang no.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (KIP).
Karena itu sebagai implementasi masyarakat agar tau jika di area tersebut akan ada pembangunan yang memakai uang dari anggaran negara.
Besar anggaran berapa, bersumber dari mana,
Biar masyarakat tau jika pemerintah kabupaten Jombang menggelontorkan anggaran supaya tepat sasaran dan sesuai dengan penggunaannya.
Bagaimana desa bisa maju kalau semua program pekerjaan pembangunan di desa semua di pihak ketigakan ke pemborong,
Sedangkan masyarakat desa Masih banyak Pengangguran yang memerlukan pekerjaan akan tetapi mereka tidak di pekerjakan oleh Kepala Desa.
Sebagai mana mestinya karenah proyek yang bersifat swakelola.
Malah justru di kerjakan oleh orang luar kota dan tidak memakai sistem Swakelola dan swadaya masyarakat.
Pembangunan yang terkesan asal-asalan itu banyak menuai pertanyaan dari sistem pelaksanaan yang tidak sesuai dengan petunjuk teknisnya Dan menyimpang dari RAB.
Sesuai dengan temuan team media di lapangan bahwasanya banyak penyimpangan dari program berkadang 2023 khususnya pembangunan MCK seperti yang terjadi di desa Grobogan,Kecamatan Mojowarno,Kabupaten Jombang.
Sewaktu team media terjun kelapangan
Selasa 27 Juni 2023
Menemui salah satu penerimah manfaat Program Berkadang tahun 2023 yang tidak mau namanya di sebutkan
Beliau mengatakan hanya di kasih closed dan sapiteng saja.
Selain itu kita modal sendiri pak ujarnya ke media.
Ditempat terpisah team media konfirmasi ke pekerja"saya hanya di perintah pak Tomo pak dan bukan warga sini saya dari Nganjuk dan minta jangan sampai namanya sebutkan terangnya ke media.
Dari situ ada dugaan kuat bahwa pihak kepala desa dengan sengaja mengambil keuntungan dengan menjalin kerja sama ke pihak ketiga atau pemborong untuk memanfaatkan program Jombang Berkadang tahun 2023 yang notabene memang untuk masyarakat agar tercapai ODF
Program yang sudah berjalan ini jangan sampai gagal di karenakan oleh ulah Kepala Desa yang nakal Supaya program tersebut terlaksana sesuai petunjuk teknisnya.
Selanjutnya team media menemui Kades Grobogan Ibu Misia untuk konfirmasi di sela sela perbincanganya dengan media beliau malah membenarkan jika di pihak ketigakan ke pemborong juga oknum yang mengaku wartawan dan sudah di kenal di wilayah Jombang seakan akan ada becking dari lembaga dan merasa Kebal hukum.
Kepala desa
Akan melayangkan surat somasi ke media yang meliput terkait kegiatan pembangunan mck tersebut.
yang datang dengan niat mengusik pekerjaannya.
Sembari menelpon temanya yang oknum wartawan berinisial (TM) tersebut.
Terkesan arogan dan kurang bersahabat merasa ada seorang becking dibelakangnya beliau malah menantang ke team media untuk menulis atau perlu laporkan saja, apabila memang ada temuan tentang penyimpangan uang negara yang saya korupsi. Serta mark up atau penggelembungan anggaran bahan material.
Saya konsekwen mas serta akan saya pertanggung jawabkan di hadapan pihak dinas terkait khususnya inspektorat atau ke pihak aparat penegak hukum jika ada penyimpangan anggaran tentang pekerjaan yang saya pihak ketigakan ke pemborong pungkasnya.
Atr/Red
Posting Komentar