Rencana Sosialisasi Tradisi Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak benda Dunia
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta
Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Pencak Silat (DPW PPSI) DKI Jakarta, Firman Haris dan Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPW) PPSI Jakarta Selatan pada hari Kamis pagi (25/5/2023) melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus audiensi kepada Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana beserta Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan, Rusmantoro dii Kantor Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Salah satu topik audiensi tersebut tentang usulan kegiatan Sosialisasi Tradisi Pencak Silat Warisan Budaya Takbenda Dunia (WBTBD) terkait dengan kearifan lokal dalam rangka menyambut HUT ke-496 DKI Jakarta bagi siswa/siswi sekolah SMP/SMA atau sederajat di wilayah kota Jakarta Selatan. Iwan Henry Wardhana antara lain mengatakan akan membantu memfasilitasi kegiatan sosialisasi ini, missal berkoordinasi melakukan uji coba di 5 sekolah (SMP/SMA sederajat) dulu.
Pada sore hari yang sama, diskusi kegiatan sosialisasi ini berlanjut di Kantor Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan dengan satuan kerja perangkat daerah terkait. Firman Haris menyampaikan, bahwa kegiatan sosialisasi tradisi pencak silat sebagai WBTBD multiaspek, semoga generasi penerus bangsa mencintai warisan budaya hasil karya adiluhung para pendahulu. Jadi ini bukti sumbangsih PPSI di momen perayaan HUT DKI Jakarta, insya Allah kita mulai dari Jakarta Selatan, ungkapnya.
Sebagaimana diketahui tradisi pencak silat Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai WBTBD pada sidangnya ke-14 di Bogota, Kolombia, tanggal 12 Desember 2019 (waktu setempat). Selain aspek olah raga, tradisi pencak silat juga mencakup aspek mental-spiritual, pertahanan diri dan artistik. Serta memiliki 5 elemen yang membentuk warisan budaya takbenda, yaitu: 1) tradisi/ekspresi lisan, 2) seni pertunjukan, 3) adat isitiadat, ritual dan festival, 4) pengetahuan dan praktik sosial kearifan lokal, dan 5) kerajinan tradisional (craftsmanship), demikian penjelasan Firman.
Azis/Red
Posting Komentar