Perjuangan Berdarah Indonesia Hentikan Puasa Emas 32 Tahun di SEA Games 2023
ANEKAFAKTA.COM,Kamboja
"Sesungguhnya yang paling sulit adalah melangkah pertama kali, sisanya hanya berjalan." – J.R.R. Tolkien, penulis trilogi "Lord of the Rings". Mengambil inspirasi dari kata-kata bijak tersebut, Timnas sepak bola Indonesia u-22 telah membuktikan kebenarannya. Mereka telah melangkah maju dan berjalan melalui SEA Games 2023 di Kamboja, mencapai kemenangan bersejarah setelah menundukkan Thailand 5-2 dalam pertandingan final sarat drama, dan mengakhiri penantian panjang selama 32 tahun untuk meraih emas kembali.
Menorehkan sejarah, timnas sepak bola Indonesia mengukuhkan diri sebagai juara SEA Games 2023 di Kamboja, setelah menundukkan Thailand 5-2 dalam pertandingan final yang sarat drama di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Selasa malam (16/5).
Pertandingan ini memang sarat dengan drama, dari adu jotos, enam kartu merah, hingga selebrasi prematur dari para pemain Indonesia, ofisial, dan pelatih Indra Sjafri. Perjuangan Garuda Muda untuk mematahkan kutukan juara selama 32 tahun bukanlah perjalanan yang mudah. Kerasnya laga juga membuat pemain Indonesia Bagas Kaffa bersimbah darah. Darah mengalir dari bibirnya usai melakukan benturan dengan pemain Thailand.
Keributan yang terjadi saat Ofisial dan pemain dari timnas Indonesia dan Thailand sempat kontak fisik.
Keributan yang terjadi saat Ofisial dan pemain dari timnas Indonesia dan Thailand sempat kontak fisik.
Ramadhan Sananta memimpin Indonesia dengan keunggulan 2-0 pada babak pertama, namun Thailand membalas dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui gol dari Anan Yodsangwal dan Yotsakorn Burapha di akhir babak kedua. Momen yang mencengangkan terjadi ketika para pemain Indonesia terkejut dengan gol terakhir Thailand pada waktu normal, karena mereka menyangka pertandingan telah berakhir.
Kembali bersemangat di babak perpanjangan waktu, Irfan Jauhari membawa Indonesia unggul 3-2. Drama meluas tak lama setelah gol tersebut, dengan adu jotos yang tak terelakkan, membuat Manajer timnas Indonesia, Sumardji, mengalami luka pada bibir. Keamanan turun tangan untuk meredakan konflik dan pertandingan kembali berlanjut dengan kondisi yang lebih kondusif. Akhirnya, gol dari Fajar Fathur Rahman dan Beckham Putra Nugraha memastikan kemenangan Indonesia.
Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir (Etho) mengaku terharu sekaligus bersyukur lantaran penantian panjang akhirnya berhasil ditutup anak asuh Indra Sjafri.
"Ini adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Hari ini kita satu. Mulai dari penonton di stadion hingga seluruh rakyat pelosok Indonesia yang menyaksikan di layar kaca menyatu bersama pemain di atas lapangan. Satu doa, satu harapan, dan satu kebahagiaan," ujar Etho.
Trilogi emas SEA Games 2023
Prestasi ini bukanlah yang pertama bagi timnas sepak bola Indonesia. Sebelumnya, Indonesia telah dua kali meraih pencapaian serupa, pertama pada SEA Games 1987 saat menjadi tuan rumah dan kemudian pada SEA Games 1991 di Filipina.
Setelah SEA Games 1991, Indonesia berjuang untuk meraih emas. Skuad Merah Putih terus mencoba, dan empat kali melaju ke final, namun selalu berakhir dengan kekalahan. Dua kekalahan di antaranya terjadi saat menjadi tuan rumah pada SEA Games 1997 dan 2011, dan yang lainnya pada SEA Games 2013 di Myanmar dan 2019 di Filipina.
Namun, setelah penantian panjang selama 32 tahun, akhirnya skuad Merah Putih berhasil melepas dahaga. Kemenangan Indonesia atas Thailand di SEA Games 2023 mengulang pencapaian 1987 dan 1991, dan menjadi momen penting bagi kebangkitan sepak bola Indonesia.
Kemenangan ini juga menghentikan dominasi Thailand yang telah 16 kali juara. Dalam daftar peraih emas cabang sepak bola, Malaysia berada di urutan kedua dengan 6 medali, dan Myanmar dengan 5 medali emas. Indonesia dan Vietnam sama-sama mengemas tiga medali emas.
Dengan kemenangan ini, Indonesia harapannya dapat terus meraih kemenangan di kompetisi mendatang, termasuk mempertahankan medali emas pada SEA Games 2025 ketika Thailand menjadi tuan rumah.
Satu yang perlu diingat, cabang sepak bola SEA Games adalah pertandingan tim kelompok usia. Maka dari itu, tidak tepat bila gelar juara yang meruntuhkan penantian panjang selama 32 tahun dianggap sebagai tujuan akhir pembinaan prestasi sepak bola. Justru gelar juara ini akan menjadi lembar baru bagi para pesepak bola belia itu dalam meniti karier profesionalnya.
Selamat kepada Garuda Muda, terbang tinggi dan terus berjuang!
(Red)
Posting Komentar