Napak Tilas Legenda Beksi di Kampung Dadap


Napak Tilas Legenda Beksi di Kampung Dadap


Beksi bukan Bekasi. Beksi adalah aliran silat Betawi yang bagi orang kurang familiar dalam dunia persilatan sering mengarah pada penyebutan Kota Bekasi. Bukan tidak ada sama sekali kaitan Beksi dengan Kota Bekasi, jgustru Beksi dan Kota Bekasi berakar pada kata "perjuangan". 

Kalau Bekasi adalah sebuah tempat ketika masa revolusi kemerdekaan menjadi arena pertempuran. Maka Beksi adalah alatnya atau modal sebagai ilmu bela diri dalam perjuangan melawan penindasan dan tindak kriminal di masyarakat  pada masa revolusi era 1945-an terutama di Kampung Petukangan, Jakarta Selatan. 


Perkembangan Silat Beksi sangat menggembirakan lantaran banyaknya perguruan-perguruan yang lahir dan tersebar di Betawi, Nusantara Indonesia. Tentu saja perkembangan itu tidak luput dari peran para tokoh utamanya. Barangkali di Petukangan, H. Godjalih menjadi pionir dalam mengembangkan Beksi. Tetapi lebih jauh dari itu, di Kampung Dadap Tangerang adalah bibit awal lahirnya Silat Beksi. 

Bukan Beksi namanya kalau di Kampung Dadap. Silat itu lebih dikenal Silat Besi yang diartikan "kuda-kuda" dalam versi Guru Lie Tjeng Ok. Sosok Lie Tjeng Ok lah yang menularkan ilmu bela dirinya kepada Ki Marhali atau Murhali lalu kepada H. Godjalih di Petukangan.

"Ternyata makam Lie Tjeng Ok masih cukup terawat," begitu kata Rey, seorang remaja dari Kampung Silat Petukangan Kampung Budaya Pencak Silat Beksi ketika bersama rekan-rekan seperguruannya menziarahi makam Lie Tjeng Ok di Kampung Dadap, Gang Setan beberapa waktu lalu. 

Rey dan rekan-rekan seperguruannya memang berniat melakukan ziarah ke makam-makam legenda Beksi setelah menuntaskan undangan jurus pada acara Semarak Gebyar Budaya Betawi, Dadap Kampung Be'sih di Bandara City, Dadap, Tangerang. Acara itu cukup meriah karena dihadiri oleh Bakal Calon Gubernur Banten 2024, Ibu Hj. Ratu Ageng Rekawati KD, SE., M.E.

Meski siang itu terik, setelah menziarahi makam Lie Tjeng Ok perjalanan berlanjut ke makam Ki Jidan atau Zidan. Ki Jidan atau Kumpi Jidan adalah pribumi asli sekaligus guru silat dari Lie Tjeng Ok. Makamnya cukup unik karena berada di dalam Musola Az-Zidan, Gang Dukun, gang yang tak begitu jauh dari makam Lie Tjeng Ok. Nama musola yang disematkan pun terinspirasi dari namanya. "Saya baru tahu kalau Ki Jidan selama ini yang dibicarakan oleh praktisi dan penggiat Beksi dimakamkan di sini," Kata Adelia Sapitri, salah satu murid yang lain. 

Rasa penasaran para murid Kampung Budaya Pencak Silat Beksi yang semakin bertambah akhirnya menuntaskan napak tilas di Jl. KH. Mursan, Blendung, Kecamatan Benda, Tangerang. Barangkali sosok inilah yang bisa dikatakan cukup menentukan menentukan perkembangan luas Besi dan Beksi. Ialah Ki Marhali meski masyarakat Belendung sebagian menyebutnya Ki Murhali. Ki Marhali adalah murid Lie Tjeng Ok dan Guru awal dari H. Godjalih Petukangan. Karena itulah, kini Silat Besi dan Beksi telah menjadi Warisan Budaya Takbenda. 


"Alhamdulillah kami Kampung Silat Petukangan Kampung Budaya Pencak Silat Beksi selesai berziarah ke makam para legenda Besi Dadap atau Beksi di Petukangan," terang Abdul Aziz selaku pimpinan rombongan ziarah. Menurutnya lagi, inilah bukti nyata bahwa siapa yang besar akan selalu ingat dari mana dirinya berasal.

Azis/Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama