Gagalnya Penjajahan jilid ke 2 oleh Klan Habaib Baalawi



Gagalnya Penjajahan jilid ke 2 oleh Klan Habaib Baalawi


ANEKAFAKTA.COM,Tangerang

Oleh Tubagus Solehudin

Polemik Keabsahan nasab Habaib Klan Baalawi yang dilontarkan Kyai Haji Imaduddin Utsman al-Bantani memercikan kesadaran bangsa Indonesia, terutama kaum pribumi yang masih memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Pasalnya, bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim diajarkan Adab oleh para Kyai, guru ngaji serta para ustaz untuk menghormati dan mentakdzimi para dzuriat Nabi Muhammad SAW.

Sehingga apapun yang sudah terkait dengan dzuriat Nabi Muhammad SAW pasti akan mendapat kehormatan yang semestinya. Tidak terkecuali terhadap Klan Habaib Baalawi yang selalu gembar-gembor sebagai dzuriat Nabi Muhammad SAW.

Adalah Kyai Imaduddin Utsman Al Bantani, seorang Pemikir, Pendidik, Penulis Kitab yang produktif dan Pengasuh Pondok Pesantren Nahdhatul Ulum Cempaka Kresek Tangerang secara berani dan meyakinkan mempertanyakan keabsahan nasab klan Habaib Baalawi yang tersambung kepada Nabi Muhammad SAW dengan sebuah risalah Ilmiah.

Pertanyaan dalam risalah Ilmiah Kyai Imadudin Utsman al-Bantani tersebut hingga kini tidak mampu dijawab secara ilmiah oleh para tokoh, ketua dan pemimpin dari klan Habaib Baalawi baik secara perorangan maupun secara lembaga Rabithoh Alawiyah dan Naqobatul Asyraf.

Tentu saja, ini sangat mengejutkan, mengagetkan bahkan menggemaskan kaum pribumi ataupun para "muhibbin" yang menjaga ajaran adab untuk menghormati para dzuriat Nabi Muhammad SAW.

Kaum pribumi dan para "muhibbin" ---seandainya benar hasil penelitian Kyai Imad--- telah merasa tertipu dan dibohongi oleh para klan Habaib Baalawi.

Sebab, mereka dengan sengaja berbohong kepada bangsa Indonesia bertujuan untuk mendapatkan penghormatan dan maisah (penghidupan) dari jualan Nasab sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

*_Mengapa hal ini sampai hati klan Habaib Baalawi lakukan kepada Bangsa Indonesia?_*

Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh Klan Habaib Baalawi dan kita sendiri sebagai kaum pribumi. 

Faktanya, Sejak zaman penjajahan Belanda, kaum pribumi dimasukan kepada kasta terendah dalam struktur sosial berbangsa. Yaitu kasta nomor 3. Meskipun Kaum Pribumi memiliki status sosial Sebagai Sultan, Raja, Pangeran, Ulama, Kyai, Saudagar namun tetap saja oleh Londo Belanda dimasukan dalam kasta terendah. Sadis sekali. Tapi itu fakta sejarah yang tidak terbantahkan.

Harta benda dan semua kewenangan sebagai Sultan, Raja, Pangeran, Ulama dan seterusnya dirampas oleh Belanda. Kalau bahasa Sekarang, dimiskinkan. Kemudian leluhur pribumi dibuang dari daerah asalnya di tempat yang jauh dari rakyatnya.

Barangkali, sikap Belanda yang seperti itu kepada kaum pribumi merupakan angin segar bagi para imigran Yaman yang diangkat kedudukan sosialnya oleh Belanda. Tentu saja ini merupakan peluang emas dan kesempatan untuk bisa menikmati kehidupan diatas penderitaan kaum Pribumi. Bisa saja di saat itu terjadi deal politik tingkat elit antara Klan Habaib Baalawi dengan pihak Penjajah Belanda. Walaupun sekarang belum terungkap ke publik. Namun dari indikasi kita sudah bisa menangkap hal tersebut. 

Kembali kepada pertanyaan awal, Mengapa klan Habaib Baalawi harus melakukan kebohongan publik dengan mengaku sebagai dzuriat Nabi Muhammad SAW padahal secara nasab menurut penelitian kyai Imad Tidak terbukti tersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

Kalau mereka tidak tahu dari awal itu sangat mustahil. Karena pasti para tetua klan Habaib Baalawi pasti sudah tahu tentang polemik Keabsahan nasab klan Habaib Baalawi yang tidak diakui oleh para Naqib Naqobatul Asyraf Internasional.

Pertanyaan kemudian, Apakah ada grand desain dan Grand skenario terhadap Bangsa Indonesia yang disepakati oleh Penjajah Belanda dengan Klan Habaib Baalawi di Indonesia ?

Bila melihat foto yang beredar di medsos, begitu mesranya Habib Utsman bin Yahya dengan Petinggi Penjajah Belanja, penulis menduga pasti ada pembicaraan serius untuk agenda penting di Tanah Pusaka Ibu Pertiwi tercinta ini.

Bila kita mencermati dengan seksama, tingkah laku klan Habaib Baalawi sekarang, indikasi itu sangat mungkin. 

Doktrin mereka,satu Habib yang bodoh lebih utama daripada 70 Ulama ahwal. Bukanlah doktrin biasa. Tapi kita wajib curiga bahwa itu doktrin sudah by desain untuk dicekokin kepada para kaum pribumi terutama yang menjadi "muhibbin" mereka.

Doktrin yang diajarkan oleh Klan Habaib Baalawi tersebut sangat menabrak akal sehat dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Bagaimana mereka bisa menganggap sama orang bodoh dengan orang berilmu? Mengapa mereka bisa menganggap nasab lebih mulia dari ilmu dan taqwa? Ajaran dari mana itu?

Walisongo yang mengajarkan ajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW panutan umat Islam di Nusantara tidak pernah mengajarkan kepada umat Nusantara ajaran bodoh seperti itu.

Namun sejak klan Baalawi yang didatangkan oleh Penjajah Belanda dari Hadramaut Yaman yang berstatus sebagai Tenaga Kerja Yaman (TKY) ajaran-ajaran "Islam" yang bertentangan dengan akal sehat mulai bermunculan. Ya itu tadi salah satunya yang sangat terkenal. *_Satu Habib Bodoh, Ahli maksiat lebih utama daripada 70 Ulama Pribumi

Apakah ini memang sengaja mereka lakukan? Untuk tujuan apa? Mengapa mereka harus ajarkan (doktrinkan) ajaran yang membodohi umat Islam Indonesia?

Mengapa ini mereka Harus Lakukan?

Inilah pertanyaan yang juga perlu penelitian mendalam.

Saat ini kita wajib waspada dan cermat membaca tanda-tanda zaman. Agar Ibu Pertiwi Tanah Pusaka Leluhur tidak lagi dijajah oleh Bangsa Asing.

Kita wajib pegang teguh pesan leluhur, sing eling lan waspodo. Jangan terpukau dengan wajah ngarap. Karena belum terbukti nasabnya tersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis adalah Ketua Klub Study Islam dan Politik (KSIP)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama