Yanti Susilawati Ketua Gapura Ganjar : Tanggapi Soal Stunting dan Linakes Rendah, Intoleran serta Ekonomi Kerakyatan

Yanti Susilawati Ketua Gapura Ganjar : Tanggapi Soal Stunting dan Linakes Rendah, Intoleran serta  Ekonomi Kerakyatan


ANEKAFAKTA.COM,Garut


Sosok Yanti Susilawati, S.ST,Bd, MM adalah sosok perempuan yg tangguh dan peduli dari Kampung Gupitan, Desa Sukarame,Kecamatan Caringin Kabupaten Garut  Jawa Barat. Lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yg taat beribadah, jadi tidak heran bila dipercaya oleh organisasi Islam sebesar Nadathul Ulama yang mempercayakannya di Badan Otonom Pengurus DPC Fatayat NU, dan pengurus Fordap (Dakwah Fatayat) di daerahnya, organisasi ini bergerak disektor keagamaan, sosial, pendidikan dan ekonomi.


Hal ini selaras dengan profesi nya sebagai Bidan Desa,
Pilihan profesi yg ditekuni dan juga kepeduliannya dalam memberikan pelayanan pada kesehatan, keselamatan ibu dan anak serta melakukan edukasi, mendorong, membantu serta memfasilitasi kemandirian disegala bidang kehidupan di keluarga dan masyarakat desa
Karena Garut penyumbang Lahir oleh tenaga kesehatan terendah di Jawa barat.



Sebagai Bidan Desa, Ibu Yanti pun dipercaya oleh masyarakat sebagai Kepala Desa, di Desa  Sukarame Kecamatan Caringin  Kabupaten Garut, periode 2015 - 2021.

Banyak penghargaan dan prestasi yang diraih selama memimpin di desanya, 
2 Thn menjabat kepala desa dalam ajang lomba desa tingkat kabupaten Garut Masuk Juara Harapan 3 Kab Garut dari 427 Desa yg mengikuti lomba desa, kemudian di thn 2019 mendapatkan mobil maskara Desa Kampung Juara dari Gubernur Jawa Barat, dari desa yg ada di Jabar, 20 Desa terbaik yang mendapatkan mobil maskara atas beberapa inovasi yg di peroleh dalam membangun desa.

Kemudian di akhir masa jabatan 2020 juga masih mengikuti lomba desa tingkat Kabupaten Garut dan terpilih menjadi juara 3 Desa Terbaik dari 421 Desa yang mengikuti lomba desa.

Sebagai Ketua PAC Fatayat Kecamatan Caringin periode 2020 - 2025,
Pengurus Fordap (Dakwah Fatayat) Kabupaten Garut 2021 - 2026, juga 
Pengurus JISRA Fatayat NU Jawa Barat  2021 - 2026
Kini, dalam perjalanan waktu, sosok Ibu Yanti pun kembali diberikan amanah dan tanggung jawab oleh para mantan (purna bhakti) aparatur desa / kelurahan di Jawa Barat untuk memimpin Relawan Pendukung Calon Presiden yaitu Bapak Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden 2024 - 2029,
Relawan  Pendukung ini bernamakan  GAPURA (Gabungan Purna Bhakti Aparatur Kelurahan dan Desa) Ganjar.



Sebagai Ketua Umum GAPURA GANJAR, Ibu Yanti telah mengkomunikasikan kepada seluruh para purna bhakti aparatur kelurahan desa untuk bergerak dan melakukan sosialisasi demi kemenangan Ganjar Pranowo di pilpres 2024.

Kepada awak media, Ibu Yanti menyatakan akan terus melakukan penggalangan dan  konsolidasi agar deklarasi dukungan para purna bhakti kepada Ganjar Pranowo di tingkat nasional ini menjadi momentum kepedulian para purna bhakti ini untuk selalu menjaga peradaban dalam kebhinekaan.

Rencananya deklarasi dukungan secara Nasional GAPURA GANJAR akan di ikuti 23 provinsi, DPD dari seluruh  Indonesia di gelar tgl  15 s/d  16 April 2024 di MG SETOS HOTEL Semarang.

Kemudian selanjutnya, tujuan dari dibentuknya organisasi relawan gapura Ganjar adalah menghimpun, membangun sikap peduli, dan menjaga semangat serta ketulusan perjuangan relawan yang berbasis masyarakat di desa dalam memperjuangkan kepentingan rakyat pada umumnya dan hak - hak para purna bhakti di Desa / kelurahan , serta mengawal program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat desa kedepannya.

Fungsi dari organisasi Gapura Ganjar ini adalah untuk menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan masyarakat secara aktif.

Salah satu kekuatan relawan Gapura Ganjar adalah bekerja di atas dasar kerelawanan dan profesionalisme tuturnya.

Lebih lanjut Yanti mengatakan bahwa Relawan Gapura Ganjar adalah sebuah organisasi relawan para purna Kepala Desa dan Lurah yang fokus pada pemenangan bapak GANJAR PRANOWO menjadi PRESIDEN RI di tahun 2024 nanti.

Di jelaskanya pula bahwa GAPURA GANJAR kedepan akan lebih fokus mengagendakan sikap peduli terutama melakukan pendampingan kesehatan masyarakat, karena Garut penyumbang Lahir oleh tenaga kesehatan terendah di Jawa barat sebagai contoh yakni terkait Stunting.

Menyoal stunting,  sebagai seorang bidan desa  di Kampung Guritan, Desa Sukarame,Kecamatan Caringin Kabupaten Garut ini. Menurutnya stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Mengingat mereka adalah generasi muda bangsa yang akan memegang tongkat estapet kepemimpinan, menurutnya kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.

Maka pencegahan stunting yang dapat dilakukan adalah 
Penuhi kebutuhan gizi sejak ibu hamil,
tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan Ibu, agar selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, Ibu Yanti selalu menekankan,  perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

Sikap pedulinya kepada kesehatan ibu dan anak sebagai bidan desa, dan sebagai kader Nahdatul Ulama, Ibu Yanti  pun dengan tegas menyatakan bahwa maraknya gerakan radikal dan pemahaman intoleransi merupakan bentuk pengingkaran terhadap kebinekaan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila maupun norma-norma agama mana pun” demikian ia katakan.
 
Menyinggung soal maraknya radikalisme  intoleran yang terjadi akhir akhir ini di Garut Selatan
Untuk itu ia mengajak Relawan GAPURA GANJAR serta semua elemen masyarakat bersama-sama berperan aktif dalam mencegah berkembangnya pemahaman intoleransi dan radikalisme, serta memerangi terorisme. 

Menurutnya kunci strategi mencegah intoleransi dan radikalisme adalah masyarakat umum, pelajar, dan tokoh masyarakat harus memiliki sikap peduli, saling menghargai, mencintai dan saling melindungi karena menurutnya kita harus saling mengedepankan sikap toleransi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Terakhir menyikapi soal ekonomi kerakyatan ia berpendapat , sebagai bagian dari sosio demokrasi yang harus diwujudkan.Yang menurutnya ekonomi kerakyatan tidak harus mengabdi kepada kepentingan sesuatu gundukan kecil saja, akan tetapi pada kepentingan masyarakat luas seperti pemberdayaan UMKM.
Perekonkmian kerakyatan bertujuan agar memberikan kemakmuran bagi semua orang, oleh karena itu cabang produksi  yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara, kalau tidak produksi akan jatuh pada orang - seseorang yang berkuasa dan rakyatlah yang banyak ditindasnya.

Lebih dalam ia katakan hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada ditangan orang perorang.Bumi, Air serta kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok pokok kemakmuran rakyat.
Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk  sebesar besarnya kemakmuran rakyat berdasarkan kutipan penjelasan diatas mama isi (substansi) ekonomi kerakyatan dapat dipegakan menjadi tiga bagian, yakni "produksi oleh semua produksi untuk semua, dan produksi dibawah pimpinan dan atau pemilikan anggota anggota masyarakat.

Wujud ekonomi kerakyatan tersebut dapat ditemukan pada bagian lain dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (2) yang berbunyi tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layaj bagi kemanusiaan.
 Ayat ini mengindikasikan penekanan ekonomi kerakyatan pada masalah penciltaan peluang kerja dan leningkatan kesejahteraan tenaga kerja (buruh.
Tidak akan ada perekonomiaan nasional yang memberikan kesejahteraan, jika tidak terdapat kepastian serta jaminan setiap orang dapat bekerja pungkasnya.


(Tim/Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama