Unik, Balai Warga Yado Terbuat Dari Kontainer, Silaturahmi Tetap Terawat dan Guyub

Unik, Balai Warga Yado Terbuat Dari Kontainer, Silaturahmi Tetap Terawat dan Guyub



Balai pertemuan warga di kompleks warga Yado, Gandaria Utara, Kebayoran Lama terbuat dari kontainer yang bisa menampung warga untuk silaturahmi, rapat bersama bahkan minum kopi sambil berdiskusi.

Ketua RW IV Yado, Rajasa Wisnu menjelaskan bahwa balai pertemuan warga terbuat dari kontainer mengingat keterbatasan lahan. Meskipun demikian, sambung silaturahmi bersama warga tetap terawat dan guyub. Bukan hanya itu, keutamaan kebersihan lingkungan menjadi perhatian yang dibantu oleh PPSU kelurahan.

"Sebentar lagi kami akan menggelar halal bihalal yang sangat dirindukan dan dinantikan oleh warga, mengingat pada tahun sebelumnya tidak bisa digelar karena dampak pandemi covid-19" ucap Rajasa Wisnu.

Selain itu, kamtibmas disini juga dibantu oleh empat orang aparat linmas yang bertugas pada siang maupun malam hari. Aparat dari kepolisian dan TNI juga rutin memantau dan berkoordinasi sehingga keamanan warga sangat terjaga baik.

Wisnu mengatakan warga Yado sendiri mayoritas lansia yang cukup beragam baik suku maupun agama. Kebersamaan tetap hangat dan sejuk. Hampir enam tahun sudah mengemban amanah sebagai ketua RW, sejauh ini semangat toleransi warga layak diapresiasi.

Sekilas tentang Yado dari waktu ke waktu mengalami kemajuan signifikan dan pesat. Aneka kuliner, perbankan dan bengkel mobil ada di sini. Ini termasuk komplek strategis dan akses utama menuju Pondok Indah.

Disini juga pernah tinggal mantan pejabat kementerian perdagangan, pendidikan dan perindustrian seperti Saleh Hafif, Jimy Sumarlin, Billy Yudono, Badrus Rusman mantan Kapolri, pengusaha Arifin Panigoro,  pengusaha Sukamdani, mantan dewan pengawas RRI Renaldi Zein bahkan beberapa dosen dan guru besar dari UI.

Berharap kedepannya masyarakat Yado tetap menjaga dan merawat semangat persaudaraan dan toleransi. Suasana sejuk, damai dan guyub harus menjadi bekal juga dalam mengahadapi tahun politik yang mulai terasa hangat. Perbedaan itu lumrah, persatuan yang utama di teras Studi Akhlak Mulia. tutupnya.

Azis/Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama