Pelantikan PW GNTI Aceh, Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Tani dan Nelayan
ANEKAFAKTA.COM,ACEH
Bertepatan dengan pelepasan export perdana dari Aceh ke Malaysia dan Thailand, Selasa (7/3), Pengurus Wilayah Gerakan Nelayan Tani Indonesia (PW-GNTI) provinsi Aceh resmi di kukuhkan di pelabuhan Kuala Langsa. Di lantik langsung oleh ketua umum PP-GNTI Prof. DR. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S dan juga Sekjend PP-GNTI Muhammad M. Banapon.
Kepengurusan PW-GNTI Aceh di gawangi oleh Muhammad Saladin Akbar, S.ST yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPD PDI Perjuangan Aceh bidang Pangan, pertanian, kehutanan dan lingkungan hidup, selanjutnya posisi sekretaris Hasriadi, SE dan bendahara Fuadi Fachri.
Dalam sambutannya ketua PW-GNTI Aceh terpilih menyampaikan bahwa GNTI adalah organisasi sayap partai yang memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pergerakan roda partai karena GNTI adalah sebuah wadah yang menaungi masyarakat petani dan nelayan di seluruh Aceh.
Jika di tinjau dari jumlah populasi penduduk Aceh maka masyarakat yang berprofesi di bidang tani dan nelayan itu mencapai lebih dari 60%, oleh karena itu tugas GNTI sebagai sayap partai adalah merekrut para petani dan nelayan serta juga memperjuangkan aspirasi mereka baik tingkat kabupaten, provinsi maupun ke tingkat nasional," ujarnya.
Ketua PW-GNTI Aceh bertekad dan berkomitmen membentuk secepatnya kepengurusan Ganti tingkat kabupaten. "Dengan adanya struktur yang kuat maka pergerakan organisasi sayap partai akan semakin kuat dan kokoh demi memperjuangkan aspirasi masyarakat tani dan nelayan," tandasnya.
Disamping itu juga program GNTI ke depan salah satunya adalah menjembatani petani dan nelayan agar dapat mengakses program program yang telah disusun oleh pemerintah pusat maupun daerah seperti program KUR khusus pertanian dan juga akses terhadap pinjaman modal usaha dari LPMUKP kementerian kelautan yang bergerak khusus untuk membantu nelayan baik dibidang budidaya, tangkap maupun pemasaran.
Dalam kesempatan itu, Prof. Rokhmin Dahuri menjelaskan, latar belakang berdirinya GNTI yang dibentuk oleh PDI Perjuangan pada 13 April 2012. Menurutnya, pendirian organisasi sayap ini dengan maksud untuk menyejahterakan kaum nelayan dan petani.
Alasan dibentuknya GNTI, pertama sekitar 38 persen rakyat Indonesia bekerja di sektor pertanian, kelauatan, perikanan dan kehutanan, namun belum termanfaatkan dengan baik," terang Penasehat Menteri Keluatan dan Perikanan ini.
Kedua, lanjutnya, sektor ini merupakan terbesar di dunia. Alasan ketiga, petani dan nelayan Indonesia masih miskin. Kehidupan nelayan tradisional di kawasan pesisir masih belum sejahtera. "Malahan, tidak sedikit dari mereka yang menjadi buruh nelayan dan tidak memiliki perahu sendiri untuk menangkap ikan di perairan setempat," kata Prof. Rokhmin Dahuri dalam pidatonya.
Organisasi sayap PDIP ini, jelasnya, akan memfasilitasi di sektor tersebut secara terpadu, mulai dari sarana dan prasarana, produksi, pengolahan hingga terjaminnya pasar. Contohnya, sektor tani, meliputi petani pangan, hortikulutura, perkebunan dan peternakan.
"Sedangkan sektor nelayan meliputi perikanan tangkap laut, perikanan tangkap air tawar dan budidaya," papar . Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University itu.
GNTI akan menggarap dua sektor itu mulai dari hulu hingga hilir. Contoh nelayan tidak lagi membeli jarring dari pabrik, tapi dari unit usaha GNTI.
"Tentunya harga jauh lebih murah dari harga biasa. Mereka membeli karena tidak akan lagi memakai perantara," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004.
Maka, jelasnya, GNTI didirikan bertujuan untuk mensejahterakan petani dan nelayan. Selain itu, membantu para petani dan nelayan untuk mendapatkan akses ke berbagai stakeholder.
Selain itu, mengusulkan berbagai berbagai hal yang menyangkut dengan kepentingan petani dan nelayan dengan tujuan mensejahterakan para petani dan nelayan.
"Saya yakin GNTI akan menjadi unit usaha besar dan mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Sehingga visi membantu mensejahterakan kaum tani dan nelayan tercapai," jelas ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara) itu.
(Tim/Red)
Posting Komentar