Pelaksana Proyek Rsud Tiga Raksa, lecehkan profesi Wartawan Dikecam Aktifis Tangerang


Pelaksana Proyek Rsud Tiga Raksa, lecehkan profesi Wartawan Dikecam Aktifis Tangerang


ANEKAFAKTA.COM,Tangerang


Akibat pemberitaan di media online atas insiden salah satu rumah warga yang diduga kena dampak dari aktifitas pemasangan tiang pancang pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa dimana mengakibatkan tembok rumah warga yang retak.

Saat memberikan klarifikasi, terekam video pernyataan dari salah satu pihak pelaksana proyek dari PT. Waskita karya yang mengatakan" jika tidak di upload lagi ke media dirinya siap tubruk-tubrukan" apa bila klarifikasi tidak diterbitkan oleh media yang telah memberikan insiden rumah warga tersebut.

Dalam video yang beredar dan telah viral tersebut, pelaksana pembangunan RSUD Tigaraksa iman Syafei dan M.Chaliq mengatakan. "Saya minta klarifikasi ini di upload ke media Lagi, jika tidak di upload kami siap tubruk-tubrukan dan kepada tim media dalam mencari uang prosesnya tidak seperti itu, tim media mencari uang kami juga mencari uang". Katanya.

Beredarnya video tersebut dimedia sosial (Medsos) ternyata membuat letupan-letupan dikalangan aktivis yang berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang, salah satunya dari pengusaha media PT. Media Geram Alam group, H. Alamsyah MK angkat bicara.

"Tidak seharusnya seorang pelaksana proyek dari PT.Waskita karya berbicara seperti itu, "Siap tubruk-tubrukan". Masih ada kata yang lebih santun. Jika memang tidak terima dengan pemberitaan kan bisa memberikan hak jawab, tidak perlu dengan kata ancaman seperti itu, kedengarannya memalukan sekelas PT. Waskita karya mempunyai pelaksana seperti itu." Geram H. Alamsyah, pada Minggu (12/3/2023).

Saya nilai pihak mereka tidak paham tugas jurnalistik yang di lindungi Undang-undang Pers dalam menjalankan tugasnya.

Dia terkesan menilai wartawan yang tugas dalam meliput oreantasinya mencari uang, itu salah kaprah dan saya anggap telah merendahkan martabat profesi sebagai wartawan.

Lanjut, H. Alamsyah MK. "Patut diketahui wartawan kabupaten Tangerang tidak mata duitan, wartawan mencari baket untuk pemberitaan, lebih profesional jika berbicara", kami wartawan kabupaten Tangerang siap untuk mengawal proses pembangunan RSUD Tigaraksa sampai selesai, semoga apa yang dianggarkan untuk progress pembangunan RSUD Tigaraksa yang di laksanakan PT. Waskita karya, terserap dengan baik." Tegas H. Alamsyah MK.

Sementara dilain tempat, Ahmad Suhud selaku Direktur Exsekutif Lembaga BP2A2N menambahkan, saya sangat menyayangkan pernyataan pihak mereka, karena bukannya menyeslesaikan suatu persoalan, yang ada malah menimbulkan persoalan baru, para awak media adalah mitra kerja dengan siapa pun, dan saya tau persis tugas pungsi sebagai jurnalistik.

Coba cermati karya tulis wartawan yang telah menerbitkan suatu berita, itu pemberitaan suatu kejadian atau insident dan sifat tidak tendensius yang menyudutkan pihak perusahaan, tegas nya lagi.

Jelas pernyataan dari pihak perusahaan tersebut akan menyulut persoalan baru, dan jelas melukai hati seluruh insan pers, dan ingat, ucap suhud.

" jadi pernyataan itu harus dipertanggungjawabkan dihadapan rekan-rekan media, jadi harus hati-hati dalam memberikan pernyataan yang menyangkut kinerja seorang wartawan, jelas insan pers tersakiti jika tugas wartawan dalam mencari berita di kait-kaitkan dengan uang, kata Suhud.

Jelas kami turut mengecam perkataan mereka yang terkesan kebal hukum, pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, kami akan berupaya akan mendapatkan klarifikasi dari pihak pelaksana proyek RSUD Tigaraksa PT. Waskita karya soal pernyataan tersebut.

(Tim/Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama