Ujian dan Seleksi Alam Calon Presiden Kita



Ujian dan Seleksi Alam Calon Presiden Kita


Oleh Mas Solehudin, Ketua Klub Study Islam & Nasionalisme

Siapapun yang terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia merupakan putera terbaik bangsa. Sebab untuk menjadi Presiden, prosesnya begitu dahsyat. Penuh onak dan duri. Hanya putera bangsa yang terpilih yang boleh menduduki posisi prestisius tersebut.

Menjadi Presiden dari bangsa besar Indonesia, tidak gampang, tidak juga sulit. Tapi bila memiliki mental tangguh dan memiliki portofolio prestasi yang membanggakan serta memiliki jenjang karir politik tanpa cacat, penulis yakin untuk dipilih oleh rakyat sangat besar.

Dengan sistem demokrasi yang dipakai oleh bangsa Indonesia untuk menentukan siapa yang berhak menduduki Jabatan Publik termasuk Jabatan sebagai Presiden sangat memungkinkan siapapun punya peluang yang sama untuk mendapatkan hak dipilih dan memilih. Tentu saja dengan segala persyaratan yang sudah ditentukan oleh mekanisme yang disepakati bersama melalui lembaga yang berwenang.

Secara formal semua putera bangsa yang ingin menjadi Presiden pasti harus melalui prosedur yang sama. Tanpa ada pembedaan atau pilih kasih. Kita sebagai rakyat hanya tinggal menentukan mana yang layak kita coblos sesuai dengan hati nurani dan pikiran kita yang sehat.

Sebab pilihan kita yang hanya 5 menit itu sangat menentukan perjalanan bangsa minimal 5 tahun ke depan. Bila saja kita salah mencoblos atau salah membaca sosok calon yang rugi kita sendiri.

Namun dibalik semua itu, ada satu proses seleksi yang sangat ketat dan keras. Yaitu Seleksi alam dan ujian dari sang alam. 

Ujian dan seleksi dari alam ini harus disadari oleh para bakal calon Presiden. Karena seleksi dan ujian dari alam lebih keras dan tegas dari sekedar mengikuti proses prosedur yang sudah bisa dimafhumi secara nyata.

Tidak ada satu orangpun yang mau maju menjadi Presiden dengan proses yang enak-enak-an. Semuanya melalui proses yang keras. Tidak terkecuali anak seorang tokoh besar bangsa atau tokoh besar seorang Ulama. Ketika menduduki jabatan tertinggi di bangsa Indonesia pasti alam akan ikut serta terlibat dalam penyeleksian.

Kita ambil contoh yang masih hangat. Yaitu Pak Jokowi. Isyu yang menghantam beliau sangat dahsyat luar biasa. Dari mulai ijazah palsu, anak PKI, antek aseng, dst. 

Meskipun beliau sudah terpilih menjadi Presiden tetap saja Isyu tersebut masih terus dimainkan oleh pihak tertentu.

Seandainya saja, Pak Jokowi tidak tangguh mentalnya, penulis yakin beliau tidak akan lolos dari seleksi alam. Mungkin secara prosedural formal bisa saja lolos. Tapi tidak akan kuat menggerakkan Republik Indonesia yang sangat besar ini.

Dari beberapa pengamatan penulis, untuk menjadi bakal Calon Presiden, Calon Presiden dan menjadi Presiden harus memiliki mental tidak baperan. Mental "anak mamih" harus dilenyapkan terlebih dahulu supaya benar-benar siap bertarung dan lolos dari proses seleksi alam yang sangat keras. Karena alam tidak akan memandang siapa dan anak siapa. Prosesnya sangat objektif. Yang lolos yang bakal menjadi presiden.

Saat ini, kita bisa menyaksikan alam sedang menseleksi dan menguji bakal calon Presiden bapak Anis Baswedan. Kita lihat saja, apakah pak Anis lolos atau gugur di tengah jalan. Kita tunggu saja hasil akhirnya nanti pasca pemilu 2024.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama