Pemeran Si Doel Anak Sekolahan Non Sarah Prihatin Kondisi Siswa SDN Pondok Cina Depok, Psikis Mereka Terganggu


Pemeran Si Doel Anak Sekolahan Non Sarah  Prihatin Kondisi Siswa SDN Pondok Cina Depok, Psikis Mereka Terganggu




Artis Cornelia Agatha Pacar Si Doel ikut bereaksi atas polemik SDN Pondok Cina 1, Depok. Ia menilai, ini adalah masalah serius karena menyangkut hak anak atas pendidikan.

Artis yang populer usai berperan sebagai Non Sarah dalam film Si Doel itu mengatakan, bahwa apapun persoalannya, pendidikan anak adalah hal yang harus dikepedankan, seperti yang terjadi di SDN Pondok Cina 1, Depok.

"Menurut kami anak itu harus merdeka dalam belajar, itu hak anak ya pendidikan, itu yang kita harus kita kedepankan," katanya saat meninjau langsung SDN Pondok Cina 1, Depok pada Selasa 13 Desember 2022.

Wanita yang kini aktif sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jakarta itu menilai, apa yang terjadi saat ini di SDN Pondok Cina 1 telah menggangu psikologi anak.

 "Melihat apa yang terjadi sekarang dengan proses yang sudah berjalan terus terang saya melihat ini sangat mengganggu psikis anak, perasaannya ya kan," tuturnya.

"Ini mengganggu anak, bagaimana anak-anak bisa belajar dengan sehat kalau psikis mereka terganggu. Nah itu yang harus dipikirkan itu aja," katanya.

Senada dengan Cornelia Agatha, Ketum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, bahwa polemik SDN Pondok Cina telah mencederai hak anak.

Saya kira karena ini merupakan pelanggaran hak asasi ya atas pendidikan dan ini merupakan penelantaran atas pendidikan, maka ini bisa dikategorikan pidana," jelasnya.  

Jadi saya kira nanti bersama-sama kita pikirkan bahwa kita bisa ajukan itu pelanggaran pidana. Namun yang terpenting kita ajukan dululah moratorium itu yang paling penting saat ini agar anak-anak dapat belajar dengan semestinya," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, polemik SDN Pondok Cina 1 mencuat setelah Pemerintah Kota Depok berencana menggantinya menjadi masjid mewah di kawasan Margonda, Depok.

Masalah ini menyita perhatian publik lantaran banyak yang menilai kebijakan itu mengorbakan hak anak untuk mendapat pendidikan. Terlebih sudah lebih satu bulan ini mereka tak lagi belajar langsung dengan guru.
Sebab, Dinas Pendidikan setempat telah melarang para guru di SD tersebut untuk mengajar langsung. Alhasil, para siswa ini pun terpaksa menjalani kegiatan belajar mengajar bersama para relawan. 


Dwi Wahyudi/Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama