Sekretariat G20 Distribusikan Tanda Pengenal Untuk Jurnalis
ANEKAFAKTA.COM,BALI
Sekretariat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mulai mendistribusikan tanda pengenal kepada jurnalis peliput di Courtyard Bali Nusa Dua Resort, hingga 15 November 2022. Para wartawan mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan panitia.
“Total ID (tanda pengenal) ada sekitar 3 ribu yang ada di sekretariat ini,” lanjut Christian, salah satu petugas yang ditemui Tim Komunikasi dan Media G20 di Courtyard Bali Nusa Dua Resort, Bali.
Pendistribusian tanda pengenal dibagi ke dalam tiga kelompok waktu. Yakni shift pertama 09.00-12.00 WITA, kedua 12.00-14.00 WITA, dan terakhir 14.00-17.00 WITA. Pembagian waktu tersebut dimaksudkan untuk menghindari penumpukan di lokasi pengambilan akreditasi.
“Kami memang menerapkan physical distancing untuk menggaransi kesehatan dan keselamatan jurnalis dan peserta lain,” katanya. Selain untuk jurnalis, turut juga dibagikan tanda pengenal untuk peserta lainnya.
Pada hari pertama pendistribusian, kata Christian, sekretariat telah mengeluarkan lebih dari seribu tanda pengenal, baik bagi jurnalis maupun peserta atau komite KTT G20. Pendistribusian tanda pengenal masih akan berlangsung hingga 15 November 2022 mendatang.
Mengenai tara cara pengambilan tanda pengenal, Christian menjabarkan, para jurnalis yang telah beroleh izin peliputan G20 oleh Kemenkominfo terlebih dahulu diwajibkan mengisi formulir pengajuan pengambilan akreditasi. Berkas tersebut dikirim ke alamat surat elektronik (email) yang telah terdaftar di kementerian.
Selain mengisi biodata pribadi serta asal media, para jurnalis juga akan diminta untuk mencantumkan detail hari pengambilan, termasuk memilih slot waktu yang dikehendaki. Jika waktu yang diinginkan telah penuh, sekretariat menyarankan jurnalis ke slot waktu yang masih lowong demi menghindari penumpukan.
“Sesampai di sini, tinggal menunjukkan barcode yang sudah dikirimkan ke email masing-masing dan menunggu ID untuk disiapkan,” ujar Christian.
Para jurnalis yang mengurus dan mengambil tanda pengenal mengaku puas dengan pelayanan panitia G20. Kendati harus melewati tahapan tambahan berupa pengajuan slot waktu pengambilan mereka tidak mempermasalahkannya. “Tidak apa-apa. Saya paham itu untuk menghindari penumpukan,” kata Evira Paramita Sandi, jurnalis Suara.com.
Jurnalis TV One Indra Galih juga mengaku tidak menemukan kendala pengambilan tanda pengenal. Sekretariat bahkan membolehkan pengambilan tanda pengenal secara kelompok oleh perwakilan media yang datang berombongan. “Tanda pengenal saya diambilkan oleh rekan setim,” kata Indra yang bersama sejawatnya memilih slot waktu awal.
Total jurnalis yang akan meliput perhelatan KTT G20 di Bali mencapai 1.800, yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Proses akreditasi dan seleksi permintaan peliputan dilakukan oleh Kemenkominfo. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong, total lebih 2 ribu pelamar yang diseleksi.
Posting Komentar