MUI DKI Jakarta, Kembali Menggelar Jifest ke 2 di Setu Babakan Betawi
ANEKAFAKTA.COM,JAKARTA
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Jakarta Islamic Festival ke 2 (JIFFEST) di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, (12-13/11/2022).
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar, Sekertaris Kota Jakarta Selatan, Ketua Panitia Dr. Tubagus Wahyudi dan Turut Hadir juga kepala Jakarta Islamic Centre KH. Subki,Lc, dan Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta, Deden Edi S.
Kyai Munahar dalam penjelasannya mengatakan, JIFEST 2 ini adalah salah satu agenda dari MUI DKI Jakarta yang terhitung cukup besar dan melibatkan banyak pihak. Yang salah satu tujuan diselenggarakannya acara ini untuk menjalin tali ukhuwah antar Umat Islam khususnya di Ibukota. Selain itu, juga untuk meningkatkan perekonomian Umat dengan menyasar pengembangan UMKM.
"Salah satu program dari Pemprov terkait pengembangan UMKM, MUI DKI berusaha untuk menghadirkan UMKM dalam agenda JIFEST ke 2 pada tanggal 12-13 November" kata Kyai Munahar.
Selain pameran UMKM, juga digelar seminar pendidikan Islam, Talkshow seni budaya, seminar narkoba oleh Ganas Annar. Seminar masalah fatwa dan LPPOM dan pemberian 6000 bibit pohon bagi setiap pengunjung yang hadir.
Selain itu, di hari Sabtu juga digelar berbagai lomba kaligrafi, lomba mewarnai TK PAUD se-DKI dan penampilan dongeng bersama ka izul.
"Ada penampilan musik Islami disetiap sesinya salah satunya menghadirkan, pemilik lagu tombo ati yaitu Opik dan diakhir acara, ditutup dengan tablik Akbar yang insyaAllah akan diisi oleh KH. Bachtiar Nasir. Adapun Bazar sampai malam yang melibatkan 92 stand bazaar UMKM dari Jakarta dan sekitarnya," jelas KH Munahar.
Kiyai Munahar berpesan agar kedepan ummat islam, selalu banyak mengingat pada Allah, mudah mudahan kerjasama ini bukan hanya di dunia, yang kita kejar saat ini memang dunia, tapi itu sesaat, adapun akhirat selamanya.
"Dalam sejarah, para ulama dan santri turut andil dalam kemajuan indonesia mengngat kemarin adalah hari pahlawan, wajar kalau saatnya kita menghargai para ulama, dengan adanya MUI di indonesia, kita memiliki prinsip dalam kehidupan, dan segala galanya harus dekat dengan ulama. Tutupnya.
إرسال تعليق