Pengakuan Siap Salah Anggota Babinsa Desa Kacangan Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan Terkait Penyaluran BLT UMKM
Lamongan,anekafakta.com
Dalam klarifikasi Mu'in selaku Babinsa Desa Kacangan Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan atas pemberitaan media ini pada tanggal 19 Mei 2022 yang berjudul "Diduga Penyaluran BLT UMKM Didesa Kacangan Sarat Kepentingan Oknum Pemdes Tidak Tepat Sasaran, Bantuan Cair Ke Warga Tak Miliki Usaha".
Terkait dengan pendataan, Mu'in mengatakan: "Ini hajat Koramil, Waktu itu pendataan satu minggu disuruh orang yang belum pernah dapat bantuan terkait pendataan itu ada sebagian Kepala Dusun (Kasun) dan sebagian saya untuk pertanggung jawaban ada di saya.
"Saya yang minta tolong dan saya yang perintahkan dan saya yang bertanda tangan di situ,orang-orang itu yang sering saya mintai tolong itu saya akui memang itu orang-orang saya dan saya tidak bisa mengasih apa-apa itu sebagai timbal balik, untuk masalah Desa terkait pendataan itu kalaupun dia terlibat saya minta tolong jangan
Karena yang menyuruh saya sebenarnya pendataan atau data desa itu tidak tahu apa-apa karena perintah dari pimpinan Babinsa .
Disuruh mendata sendiri, kalau tanya data ke desa satu pun tidak tahu kalau tidak saya kasih apalagi (Kades) Kepala Desa, saya dapat perintah ini yang punya hajat Koramil terutama TNI saya tidak mungkin masuk ke desa tanpa koordinasi dengan desa karena saya sebagai partner kerja di desa kebetulan di Desa Kacangan saya.
Saya ngomong Kepala Desa, minta data sekian ada bantuan kalau perintah dari pimpinan tidak ada perintah untuk minta bantuan dari perangkat tidak ada, Babinsa suruh cari data sendiri.
Sedangkan Babinsa kerjanya bukan hanya itu saja babinsa itu kerjaannya bukan itu, kadang diperintah ke sana diperintah ke Kodim dalam jangka waktu satu minggu orang yang di situ banyak yang ke sawah untuk foto.
Malam nggak bisa harus siang memang saya minta bantuan ke Kasun data orang saya kurang sekian saya tembusi kepala desa sebelum saya mencari data terutama kepala desa ini ada acara seperti ini dapat bantuan seperti ini saya besok cari orang kalau masalah itu iya".
Adapun mengenai data, Mu'in menerangkan: "kalau untuk keterlibatan kepala desa masalah pendataan kepala desa terserah kepada Babinsa kalau untuk (kasun) itu saya yang nyuruh saya minta tolong kasun untuk memfotokan mereka.
Sedangkan untuk data ke desa kosong Kades sampai sekarang tidak tahu datanya siapa yang dapat, semua memang di situ saya akui saya salah saya sudah mengakui dari awal bahwasanya saya salah bahkan saya konfirmasi ke pimpinan kalau saya disalahkan saya siap salah namanya manusia apakah tidak bisa diperbaiki saya sudah berusaha dari awal untuk mengganti orang.
Berkenaan koordinasi program tersebut, Mu'in mengatakan: "terus masalah Desa Kades kemarin memang saya ada pemberitahuan ke kades karena apa warganya yang bertanggung jawab adalah perangkat.
Waktu itu saya kekurangan orang cari orang pada ke sawah semua pulang sore terus akhirnya aku telepon kasun suruh fotokan orang ada juga pengajuan kasus sendiri juga ada, orang saya juga di situ ada beberapa orang-orang saya di situ juga ada yang nggak punya usaha, itupun ada apa-apa saya minta tolong jam 24.00 malam saya nggak bisa ngasih apa-apa itu hanya rasa terima kasih saya.
"Saya akui saya salah, saya ngomong apa adanya memang di situ ada yang tidak punya usaha saya masukkan itu orang-orang saya,itu yang sering saya minta tolong sekarang saya mau bayar orang-orang itu dari mana.
Itu data yang terakhir yang saya mau ganti total itu kalau untuk data yang awal itu tidak tahu (BPD) Badan Permusyawaratan Desa ini saya nggak pernah ke rumahnya.
Waktu itu saya mengajukan Danramil tidak berani saya mengajukan ke kodim saya menghadap Dandim langsung sendiri ,Dandim tidak bisa memberi jawaban lalu saya menghadap ke Kodam untuk penggantian semua itu maksud saya ini bantuan cuma segitu mau saya alihkan .
"Saya minta tolong ke pak Wanto carikan orang-orang yang bener tidak mampu dan mempunyai usaha dan orangnya gak ada yang masuk karena ditolak dari sana pusat, Kodam mengizinkan ada yang dari pusat tidak mengijinkan masalah seperti ini bukan hanya di sini saja tapi se-indonesia".
Berkaitan dengan tanggung jawab data, Mu'in menjelaskan: "memang saya akui saya tidak mengelak disitu ada yang tidak punya usaha tapi itu orang saya untuk Desa kacangan yang bertanggung jawab masalah data kemarin itu adalah saya bukan Kades.
Justru yang punya data real itu adalah pak Wanto selaku ketua BPD itu yang saya kirimi, untuk Pak Kades tidak saya kirimi data bisa ditanyakan, masalah ini saya jadi orang tidak mau ribet-ribet jangan sampai merembet ke yang lainnya .
Kalau minta data semua saya kasih tidak ada yang saya tutup-tutupi saya nggak mau masalah ini panjang kalau bisa ayolah yang baik, bahkan saya kepemimpinan juga sudah ngomong bukti chat masih ada seandainya saya diproses saya punya bukti, mau proses muji (Kades) muji itu atas perintah saya.
Saya yang minta tolong saya yang tanggung jawab, dia lepas tangan, saya nggak tahu siapa yang bisa nyalakan muji enggak ada perintah, kesalahan sepenuhnya ada pada saya tanggung jawab ada di saya tanda tangan saya dan danramil pun tidak ada tanda tangannya di situ yang tanda tangan itu Babinsa sama penyalur dana rekap surat keterangan usaha dari desanya tidak ada, semua anda tanya ke seluruh Indonesia semua tidak ada".
Mengenai dokumen pendukung, Mu'in mengatakan: "kalau yang dulu ngambil di kodim itu ada dimintai surat usaha itu iya itu dulu, kalau yang ini itu tidak ada yang penting dia usaha di situ saya sudah mengakui saya salah saya sudah berusaha semaksimal mungkin saya akui itu ada yang tidak punya usaha.
Pak Wanto sendiri sudah saya suruh baca chat Danramil langsung sedangkan dari Dandim pun saya ada chat sedangkan untuk ke Kodam saya pribadi sudah perintah dari pusat se-indonesia seperti itu, kecuali ada masalah seperti ini saya tidak laporan karena sebelum pendataan kedua saya sudah laporan saya sudah berusaha sebisa mungkin untuk mengganti semua".
Terkait dengan tidak hadirnya dia saat masyarakat demo, Mu'in menjawab: "saya minta maaf begini pas waktu itu acara warga demo di balai desa saya nggak bisa datang kalau saya tinggal ke sana Kekacangan di sini pembagian di Koramil hancur karena waktu itu yang saya bagikan di sini orang Kacangan, mau nggak mau saya urusi di sini dulu pas waktu itu kebetulan juga pak Camat ada di Lamongan,Pak Kades juga di Lamongan ada acara halal bihalal.
Perangkat desa juga menyampaikan tidak tahu masalah data mendata ya memang betul memang Desa nggak tahu dan akhirnya ketua BPD yang menghadapi tuntutan warga di balai desa, pimpinan aku nyuruh nggak nunggu waktu sedangkan data hari itu juga harus ada.
Kalau itu di permasalahkan saya siap salah tapi saya sudah berusaha sampai menghadap ke Kodam biar data ini bisa berubah biar di masyarakat tidak ada gejolak, dari kodim di acc dari Kodam di acc perintah terakhir pagi dari pusat tidak ACC kalau masalah pendataan itu saya terus terang dari pimpinan pusat Babinsa suruh nyari sendiri itu sudah petunjuknya dari sana".
Demikian hasil klarifikasi Dari Kantor Koramil Modo Mu'in selaku Babinsa yang Bertugas di Desa Kacangan.
(Red/Kusnadi)
Posting Komentar