Penerapan Aplikasi BSR, Antisipasi Lonjakan Covid19, Wakapolres Rohul Vidcon Dengan PJU Polda Riau
ROKAN HULU,anekafakta.com
Antisipasi peristiwa gelombang lonjakan kasus Covid-19, Polres Rokan Hulu (Rohul) akan melakukannya penerapan inovasi teknologi berupa aplikasi diberi nama Bersama Selamatkan Riau (BSR).
Langkah ini, dilakukan setelah Wakapolres Rohul Kompol Adi Prabowo SH SIK MH melalui rapat melalui Video Conference (Vidcon) dengan, Wakapolda Riau Brigjen Pol Drs Tabana Bangun SH MSi, di Lantai II Mapolres Rohul, Selasa (5/10/2021).
Kegiatan Vidcon terkait penerapan aplikasi BSR, diikuti Pejabat Utama (PJU) Polda Riau, kemudian untuk Polres Rohul sendiri turut diikuti, para Kabag, Kasat, Kasi serta 12 Kapolsek Jajaran.
Setelah giat virtual tersebut, Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK melalui Wakapolres Kompol Adi Prabowo SH SIK MH di dampingi Paur Humas AIPDA Mardiono P SH menyampaikan, aplikasi ini integrasikan informasi dari Satgas Covid-19 tingkat pusat, Provinsi Riau hingga kabupaten dalam satu sistem.
"Inovasi teknologi sendiri dalam bentuk aplikasi BSR, untuk mekanisme penerapan aplikasi ini di mulai dari hilir usai diumumkannya, informasi Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Satgas, informasi itu kemudian dilakukan pengolahan data," katanya.
"Usai diumumkan siapa saja terkonfirmasi positif Covid-19, maka Tracer yang merupakan Anggota Polisi di kelurahan dan kecamatan bekerja melakukan verifikasi, sehingga data diperoleh benar-benar valid," kata Kompol Adi Prabowo SH SIK MH.
Dirinya, menerangkan, Anggota Polisi di kelurahan dan kecamatan langsung mendatangi rumah atau tempat tinggal pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Seorang Tracer dengan Potokol Kesehatan (Prokes) memverifikasi secara tatap muka pasien, guna mengidentifikasi serta mengetahui seperti apa keluhan Pasien tersebut," tuturnya lagi.
"Informasi yang diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam Aplikasi BSR, seperti status pasien, sudah tes apa, sehingga dinyatakan terkonfirmasi Positif, pemeriksaan penunjang, tanggal pemeriksaan terkonfirmasi, hasil laboratorium, alasan, catatan rekomendasi, foto saat dilakukan verifikasi, nama tracer, nomor teleponnya serta tanggal dilakukan tracing," rincinya.
"Dari aplikasi ini, para tracer di lapangan datang membawa nakes untuk langsung melakukan swab test kepada keluarga pasien tersebut, para tracer dengan Nakes saling terhubung di aplikasi ini, sehingga memudahkan penanganannya," jelasnya.
Kompol Adi Prabowo menerangkan, Nakes akan mengisi data mengenai pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menekan nama bersangkutan di Aplikasi BSR status gejala apakah ringan, sedang maupun berat, penyakit penyerta, catatan berupa kontak eratnya dengan siapa," ucapanya.
"Termasuk rekomendasi penanganan apakan isolasi mandiri di rumah, isoter di tempat telah disiapkan pemerintah atau dirujuk langsung ke rumah sakit," tambahnya lagi
"Tak hanya itu, Nakes juga akan mengisi berapa saturasi oksigen, termasuk paket obat-obatan, direkomendasi untuk dikonsumsi pasien serta nama Nakes dan tanggal rekomendasi," tambahnya.
"Usai Nakes mengisi aplikasi dari para tracer, kemudian muncul notifikasi atau pemberitahuan ke tracer semula, dari sini, tracer ini mengambil resep paket obat-obatan, direkomendasikan ke Apotek maupun Puskesmas terdekat," tutup Kompol Adi Prabowo SH SIK MH mengakhiri.
Red/anekafakta.com
Posting Komentar