Polres Kukar Gelar Simulasi Titik Hotspot Karhutla


Polres Kukar Gelar Simulasi Titik Hotspot Karhutla


Polres Kukar menggelar Simulasi mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) titik Hotspot kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Simulai ini digelar di Desa Sepakat Kec. Loa Kulu Kab. Kukar, Senin (22/3/2021)Siang.

Simulasi yang digelar ini melibatkan para Personil Polsek Loa Kulu, Personil Koramil Loa Kulu, Satpol PP Loa Kulu, PMK Loa Kulu, Relawan Fire and Resque Yos Sudarso, relawan gagak putih dan Dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Kukar Kompol Wisnu Dian Ristanto.

Aplikasi Lembuswana adalah Aplikasi yang sudah terintegrasi dengan sistem satelit, sehingga sumber api sekecil apa pun akan terbaca pada Handphone Android anggota Polri. Jelas Aplikasi ini akan mempermudah pencegahan Karhutla sebelum api membesar.

Dalam Simulasi pagi ini, TKP titik Hotspot yang dikirim lewat Aplikasi Lembuswana terletak di Desa Sepakat Kec. Loa Kulu Lab. Kukar.

Setelah personil mendapat informasi adanya titik api melalui HP Android nya, mereka langsung melaporkannya ke Kapolsek dan menuju lokasi sesuai kordinat yang diterima, kemudian dilakukan pemotretan baik lewat aplikasi Lembuswana maupun potret lewat kamera GPS yang ada di HP masing-masing.

Usai melakukan pemotretan personil akan mengirimkan hasil mendatangi TKP ke Posko ECC Polres Kukar melalui Aplikasi Lembuswana, yang akan diterima Operator yang standby di ruang Elektronic Command Center Polres Kukar.

Selanjutnya peran Operator akan melaporkan kejadian tersebut kepada Pimpinan untuk mengambil langkah selanjutnya dalam rangka pencegahan dan penanganan Karhutla, antara lain melakukan Koordinasi dengan Instansi terkait dan pengerahan anggota di lapangan.

Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting melalui Kabag Ops Kompol Wisnu Fian Ristanto mengatakan kegiatan Simulasi ini tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dilapangan kepada anggota Polres Kukar dan Polsek Jajaran serta instansi lainnya yang bertanggung jawab dalam penanganan karhutla.

Dirinya menambahkan bahwa ini sebagai langkah antisipasi menjelang datangnya musim kemarau yang dimungkinkan akan terjadi kebakaran Hutan, Lahan dan Belukar, baik akibat cuaca panas ataupun pembakaran oleh masyarakat untuk membuka lahan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama