Kampung Budaya Beksi Petukangan, Kampung Tematik Provinsi DKI Jakarta


Kampung Budaya Beksi Petukangan, Kampung Tematik Provinsi DKI Jakarta


4 November 2020 langit Jakarta terlihat mendung sejak pagi. Namun, tak menyurutkan semangat "ghiroh" para penggiat Kampung Budaya Beksi Petukangan untuk terus "berjibaku" setapak demi setapak menancapkan serta membumikan keberadaan Kampung Budaya Beksi Petukangan.

Menindaklanjuti hal tersebut, beberapa waktu lalu penggiat Kampung Budaya Beksi Petukangan yang terdiri dari Baba EM Muhammad Nafis "sang jenderal Beksi" dan Baba Dasik Aripin "sang pensiunan Beksi" serta Jajang Suryana, Abdul Aziz, M. Rido "sang sarjana Beksi" berkunjung memenuhi undangan dari Kadisbud DKI Jakarta dan PB Putra Betawi dengan penuh semangat "membumikan" Kampung Budaya Beksi Petukangan.

Kunjungan pertama ke Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dibilangan Kuningan-Jakarta Selatan. Sesampainya di lokasi, langsung diterima dengan penuh rasa takzim oleh Iwan Henry Wardhana selaku Kadisbud DKI Jakarta didampingi oleh Norviadi Setio Husodo sebagai Kabid Pelindungan Disbud DKI Jakarta di Ruang Rapat Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Lt. 11 Kuningan-Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan tersebut Iwan Henry Wardhana selaku Kadisbud DKI Jakarta mengatakan bahwa sangat mendukung serta mensuport Kampung Budaya Beksi Petukangan dan dalam waktu dekat ini, Insya Allah pada Sabtu, 14 November 2020 Disbud DKI Jakarta beserta jajarannya bermaksud untuk mengunjungi Kampung Budaya Beksi Petukangan.

"Insya Allah kami Keluarga Besar Disbud DKI Jakarta akan "ngeriung budaya" di Kampung Budaya Beksi Petukangan dan sekaligus Napak Tilas Pahlawan Beksi Petukangan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2020," ungkapnya dengan antusias.

Disamping itu, Baba EM Nafis "sang jenderal Beksi" mengaku sangat terharu mendengar rencana tersebut. Beliau sangat berharap kepada pemerintah, khususnya Disbud DKI Jakarta dapat menetapkan secara hukum yang jelas Kampung Budaya Beksi Petukangan ini.

"Sebab, secara historis Kampung Budaya Beksi Petukangan ini dengan tokoh-tokohnya adalah sebagai salah satu "benteng" pertahanan laskar rakyat pada masa penjajahan dan pemberontakan G30S PKI," jelasnya.

Senada dengan itu, Baba Dasik Aripin "sang pensiunan Beksi" menegaskan bahwa beliau sangat berharap Kampung Beksi Petukangan akan cepat terealisasikan menjadi Kampung Budaya berbasis Silat Beksi di Provinsi DKI Jakarta.

"Semua fakta dan data telah menjadi saksi keberadaan Kampung Beksi Petukangan, seperti Silat Beksi telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Provinsi DKI Jakarta oleh Kemendikbud RI tahun 2015 dan juga turut serta berkontribusi telah ditetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO tahun 2019," tegasnya.

Selanjutnya penggiat Kampung Budaya Beksi Petukangan mohon diri kepada Kadisbud DKI Jakarta beserta jajarannya untuk memenuhi undangan berikutnya kunjungan ke PB Putra Betawi.

Langit Jakarta masih saja "gulem" dan mengiringi sepanjang perjalanan penggiat Kampung Budaya Beksi Petukangan menuju acara kegiatan PB Putra Betawi di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Timur. Meskipun acara kegiatan PB Putra Betawi telah selesai, tapi Penggiat Kampung Budaya Beksi Petukangan tetap berusaha untuk datang dan tak disangka tak di nyana bahwa PB Putra Betawi menyambut dengan hangat.

Sesampainya di Padepokan Pencak Silat TMII, penggiat Kampung Budaya Beksi Petukangan bertemu dengan beberapa tokoh-tokoh silat se Provinsi DKI Jakarta dibawah naungan PB Putra Betawi.

Abdul Aziz selaku penggiat Kampung Budaya Beksi Petukangan mengatakan bahwa Silat Beksi Petukangan yang terdiri dari 5 Pusat Perguruan bersandar kepada nasab dan sanad (H. Godjalih, H. Hasbullah, Kong Simin, Kong Noer, Mandor Minggu) selalu siap mendukung PB Putra Betawi dalam membina, mengembangkan, melestarikan, memanfaatkan silat Betawi.

"Selain itu, Kampung Budaya Beksi Petukangan juga menyerahkan daftar nama pesilat/penggiat dan sesepuh Silat Beksi Petukangan untuk siap duduk menjadi pengurus di PB Putra Betawi dan berharap Silat Betawi dapat sejajar dengan silat lainnya, baik di kancah nasional maupun internasional," imbuhnya.

(Red/Yayasan Kampung Silat Petukangan)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama