Sambut Hari Bhayangkara Ke 74, Kapolres Tapteng AKBP Nicolas Dedy Arifianto, SH, SIK, MH Bersama Kapolres Sibolga AKBP Triyadi, SH, SIK Berserta PJU Kedua Polres BerZiarah ke Makam Pembuka Kampung Sibolga


Sambut Hari Bhayangkara Ke 74, Kapolres Tapteng AKBP Nicolas Dedy Arifianto, SH, SIK, MH Bersama Kapolres Sibolga AKBP Triyadi, SH, SIK Berserta PJU Kedua Polres BerZiarah ke Makam Pembuka Kampung Sibolga


Baca Sejarah Singkat Kota Sibolga

TAPTENG-SIBOLGA, SUMATERA UTARA - Menyambut HARI BHAYANGKARA KE 74 dengan THEMA KAMTIBMAS KONDUSIF, MASYARAKAT SEMAKIN PRODUKTIF Kapolres Tapanuli Tengah AKBP NICOLAS DEDY ARIFIANTOC, SH, SIK, MH bersama-sama dengan Kapolres Siboilga AKBP TRIYADI, SH, SIK bersama-sama dengan Pejabat Utama Polres Tapteng dan Polres Sibolga melakukan Ziarah ke Makam Pembuka Kampung Sibolga . 

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Tapteng dan Kapolres Sibolga serta Penjabat Utama Polres Tapteng dan Polres Sibolga mendengarkan sejarah singkat Kota Sibolga  

SIBOLGA DALAM LINTASAN SEJARAH

SEJARAH KOTA SIBOLGA DAHULUNYA MERUPAKAN SUATU BANDAR KECIL DI TELUK TAPIAN NAULI YANG BERADA DI PULAU PONCAN KETEK, YANG LETAKNYA TIDAK JAUH DAN BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN KOTA SIBOLGA SEKARANG INI. PONCAN KETEK PADA SAAT ITU DI PIMPIN OLEH SEORANG RAJA DENGAN GELAR "DATUK BANDAR". 

SEBAGAIMANA HASIL PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH WILLIAM MARSDEN DALAM BUKUNYA BERJUDUL " THE HYSTORY OF SUMATERA " PADA TAHUN 1783. PULAU PONCAN KETEK PADA MASA ITU BERKEMBANG MENJADI PUSAT PERDAGANGAN MASYARAKAT PEDALAMAN DAN SEBAGAI TEMPAT UNTUK MELAKUKAN BARTER ATAU PERTUKARAN HASIL-HASIL BUMI SEPERTI DAMAR, KARET, MINYAK NILAM DENGAN GARAM DAN HASIL BUMI LAINNYA DENGAN KUALITAS YANG SANGAT BAIK SEHINGGA MEMBUAT SAUDAGAR-SAUDAGAR DARI BENUA EROPA, CINA, INDIA, DAN TIMUR TENGAH SINGGAH KE PULAU PONCAN KETEK UNTUK MEMBELI HASIL BUMI TERSEBUT DAN PADA SAAT ITU SIBOLGA BELUM DIKENAL SEBAGAI SEBUAH TEMPAT PEMUKIMAN DAN HANYA TEMPAT LINTAS TUKANG PIKUL GARAM YANG OLEH MASYARAKAT BATAK PADA SAAT ITU MENYEBUTNYA DENGAN ISTILAH "PARLANJA SIRA"(PERDAGANGAN GARAM). 

DENGAN KETERBATASAN WILAYAH YANG TIDAK LUAS DAN SEMAKIN MENINGKATNYA TRANSAKSI PERDAGANGAN DAN BONGKAR MUAT BARANG DI PULAU TERSEBUT, MAKA KEGIATAN PERDAGANGAN DIPINDAHKAN KE BANDAR YANG BARU YAITU KOTA SIBOLGA SEKARANG INI, DAN BERKEMBANG MENJADI PUSAT PERDAGANGAN DAN KOTA PELABUHAN. PADA SAAT ITU OMPU DATU HURINJOM HUTAGALUNG YANG BERASAL DARI DAERAH SILINDUNG (BATAK TOBA). MEMBUAT PEMUKIMAN BARU DI DAERAH SIMANINGGIR DI SEKITAR BONAN DOLOK 10 KM DARI SEBELAH UTARA SIBOLGA. TEMPAT TERSEBUT TERLETAK DIDATARAN YANG TINGGI SEHINGGA SANGAT STRATEGIS UNTUK MEMANTAU PERKEMBANGAN KEADAAN DI TELUK -2- TAPIAN NAULI. OMPU DATU HURINJOM HUTAGALUNG BERPERAWAKAN TINGGI BESAR DAN KHARISMATIK SEHINGGA SANGAT DISEGANI PENDUDUK. PENDUDUK MERASA AMAN JIKA SINGGAH DI TEMPAT BELIAU, SUDAH MENJADI KEBIASAAN BAGI MASYARAKAT BATAK UNTUK MEMANGGIL SESEORANG DENGAN MENYEBUTKAN BENTUK DAN SIFAT KARAKTER YANG DIMILIKI SESEORANG SEHINGGA JIKA ORANG MAU SINGGAH DI TEMPAT OMPU DATU HURINJOM HUTAGALUNG SELALU DENGAN MENYEBUT " BETA SINGGA TU INGANAN NI SI BALGA I " (AYO SINGGAH DI TEMPAT ORANG YANG BESAR ITU) SELANJUTNYA SALAH SEORANG DARI KETURUNAN OMPU DATU HURINJOM HUTAGALUNG YANG BERNAMA RAJA LUKA HUTAGALUNG DATANG KE SIBOLGA UNTUK MEMBUKA PEMUKIMAN BARU DI SEKITAR SUNGAI AEK DORAS, TIDAK JAUH DARI MUARA SUNGAI, PUSAT PERMUKIMAN BERADA ANTARA KANTOR PLN SIBOLGA SAMPAI KE KANTOR POS SIBOLGA. SEKARANG, DAN PADA SAAT ITU SUNGAI AEK DORAS MASIH DAPAT DI LALUI OLEH PERAHU SAMPAI KE AEK MARHUSOR, ATAU BERADA SEKITAR GEREJA SIBOLGA JULU SEKARANG. DAN PERISTIWA MEMBUKA HUTA (KAMPUNG) BARU TERSEBUT TERJADI PADA TANGGAL 02 APRIL TAHUN 1700 MASEHI, MENURUT TATANAN ORANG BATAK APABILA MEMBUKA HUTA ( KAMPUNG) HARUS DILENGKAPI DENGAN : 1. RAJA (PENGATUR MEMBUAT KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN). 2. PANGLIMA ( ORANG YANG MENGATUR KEAMANAN HUTA ( KAMPUNG) SERTA PERLINDUNGAN WARGA. 3. DATU ( URUSAN KESEHATAN SPIRITUAL). 4. PARRIPE(WARGA MASYARAKAT). NAMA PEMUKIMAN BARU ATAU HUTA TERSEBUT TETAP MEMAKAI JULUKAN SIFAT DARI PENDAHULUNYA YANG KHARISMATIK, YANG SPIRITUAL DAN BERPERAWAKAN TINGGI BESAR DENGAN ISTILAH ORANG BATAK "SI-BALGA". SEMULA NAMA SIBALGA ADALAH JULUKAN KEPADA ORANG AKHIRNYA BERALIH KEPADA NAMA TEMPAT SIBALGA ATAU SIBOLGA. SEDANGKAN ORANG PESISIR MENYEBUTNYA "SI-BOGA", SEMENTARA ORANG BELANDA DAN ORANG INGGRIS -3- MENYEBUTNYA "SIBOUGAH", SEDANGKAN ORANG JEPANG MENYEBUTNYA "SIBARUGA" KARENA ORANG JEPANG SUSAH MENYEBUTKAN HURUF " L " . PERISTIWA INI MERUPAKAN SEJARAH AWAL BAGI PEMBENTUKAN DAERAH SIBOLGA DENGAN DITETAPKANNYA TANGGAL 02 APRIL SEBAGAI HARI JADI SIBOLGA. BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TK.II SIBOLGA NOMOR.2 TAHUN 1999 TENTANG HARI JADI SIBOLGA KOTAMADYA DAERAH TK.II SIBOLGA.

PADA SAAT AWAL KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA BEDASARKAN KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR.102 TANGGAL 17 MEI 1946 SIBOLGA DITETAPKAN MENJADI DAERAH OTONOM TINGKAT "D", DAN KOTA SIBOLGA DI TETAPKAN MENJADI IBU KOTA KERESIDENAN TAPANULI DIBAWAH PIMPINAN SEORANG RESIDEN DAN MEMBAWAHI BEBERAPA LUKA ATAU BUPATI YANG LUAS WILAYAHNYA DITETAPKAN BERDASARKAN KEPUTUSAN RESIDEN TAPANULI NOMOR 999 TANGGAL 19 NOVEMBER 1946 DENGAN WALIKOTA PERTAMA PADA SAA1`T ITU DIPIMPIN OLEH A.M JALALUDDIN DENGAN MASA JABATAN 13 NOVEMBER 1946 S/D 10 DESEMBER 1947. SELANJUTNYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1956 SIBOLGA DITETAPKAN MENJADI DAERAH TINGKAT II KOTA SIBOLGA. DAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.5 TAHUN 1974 DAERAH TINGKAT II KOTA SIBOLGA MENJADI DAERAH TINGKAT II KOTAMADYA SIBOLGA. SELANJUTNYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.22 TAHUN 1999 DAERAH TINGKAT II KOTAMADYA SIBOLGA DIUBAH SEBUTANNYA MENJADI DAERAH KOTA SIBOLGA SAMPAI SEKARANG DEMIKIANLAH TERBENTUKNYA SIBOLGA DALAM SEBUAH LINTASAN SEJARAH YANG PANJANG DENGAN SEGALA BENTUK PERJUANGAN DAN DAN PENGORBANAN MULIA PARA PENDIRI SIBOLGA DAN HARI INI KITA PERINGATI HARI JADINYA YANG BERUSIA 318 TAHUN. 

Setelah mendengar sejarah singkat Kota Sibolga, kemudian Kapolres Tapteng dan kapolres sibolga bersama-sama dengan Pejabat Utama Polrfes Tapteng dan Polres Sibolga melakukan Tabur Bunga di atas Makam Pembuka Kampung Sibolga.

Setelah melaksanakan Tabur Bunga Kapolres Tapteng memberikan Bingkisan kepada Keturunan Pembuka Kampung Sibolga tersebut yang diterima langsung oleh BUKHARI HUTAGALUNG, 52 Tahun, Wiraswasta jl. Sibolga-PSP kec. Pandan (perumahan griya pandan) , kab tapteng
Kemudian Kapolres Sibolga memberikan Bingkisan kepada kepada Keturunan Pembuka Kampung Sibolga tersebut yang diterima langsung oleh Razoky hutagalung, 43 tahun, wiraswasta, jl. Elang kec sibolga sambas, kota sibolga (diserahkan kapolres sibolga).

Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama