Asosiasi Pengusaha Perumahan Indonesia Berharap PUPR Membantu Merealisasikan Program Rumah Murah Bagi Masyarakat


Asosiasi Pengusaha Perumahan Indonesia Berharap PUPR Membantu Merealisasikan Program Rumah Murah Bagi Masyarakat


Rumah merupakan kebutuhan hidup setiap manusia berkeluarga.Ada yang mempunyai kemampuan 
membangun sendiri, ada yang mempunyai kemampuan membeli perumahan dari pengembang baik secara 
tunai maupun secara kredit, dan ada yang mempunyai kemampuan membeli dengan fasilitas KPR.
Bagi masyarakat yang memiliki kemampuan cukup maka ia bisa membangun di tempat yang diinginkan dengan 
bentuk dan model serta tipe rumah sesuai kemampuan.

Namun bagi masyarakat yang mempunyai 
kemampuan terbatas maka yang bersangkutan dapat memiliki rumahnya dengan cara KPR baik KPR Komersil 
maupun KPR Subsidi.
Pada kesempatan ini tentu tidak perlu dibahas masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk membangun 
sendiri, membeli tunai, membeli dengan cara KPR Komersil, dan atau membeli dengan cara KPR Subsidi.
Namun ada hal yang lebih besar yang perlu diberikan solusi untuk dapat memiliki rumah hunian yang layak 
dan terjangkau sekecil-kecilnya adalah rumah type 36 yakni adalah masyarakat yang mempunyai pendapat 
terbatas diataranya adalah masyarakat yang pendapatannya tidak pasti dan atau masyarakat yang 
pendapatannya maksimal hanya Rp. 3.000.000,- perbulan serta masyarakat yang pendapatannya tersisa 
tinggal sedikit, yang hanya mempunyai kemampuan angsuran maksimal Rp. 750.000,- perbulan (apabila KPR).

Oleh karenanya masyarakat seperti ini belum mampu membeli rumah dengan cara KPR Subsidi maupun KPR 
Komersil maupun membeli rumah dengan cara tunai bahkan sampai membangun sendiripun juga belum 
memiliki kemampuan.

Dikarenakan keterbatasan pendapatan, keterbatasan gaji, keterbatasan sisa 
pendapatan, dan keterbatasan sisa gaji.
Sampai dengan hari ini belum ada rumah ataupun perumahan yang dibangun oleh pengembang maupun oleh 
pihak selain pengembang yang layak dan terjangkau. Baik itu rumah type 36 KPR Komersil maupun rumah type 
36 KPR Subsidi.

Untuk itulah kami dari Asosiasi Pengusaha Perumahan Indonesia (APPERINDO) menawarkan konsep BANGUN 
RUMAH BUKAN BANGUN PERUMAHAN, BELI RUMAHNYA SAJA TIDAK PERLU BELI FASILITASNYA sehingga 
dapat menekan harga sampai dengan 1/2 dari harga rumah subsidi tanpa harus mengurangi kwalitas 
sedikitpun yakni rumah siap huni type 36. Kalaupun harus di KPRkan hanya cukup dengan angsuran maksimal 
Rp. 750.000,- perbulan
Didasarkan pada kebutuhan rumah masyarakat yang sangat membutuhkan rumah dengan kemampuan yang 
sangat terbatas terutama adalah pekerja informal, karyawan honor, honorer, pedagang kecil maupun 
karyawan, ASN, PNS, TNI, POLRI yang masih tinggal di rumah dinas milik Negara maupun yang masih tinggal di 
rumah dinas milik perusahaan serta yang masih mengontrak oleh karena pendapatan gajinya tersisa tinggal 
sedikit. 

Maka kami APPERINDO menawarkan konsep Rumah Type 36 hanya 1/2 Dari Harga Rumah Subsidi dan 
atau dengan KPR sebesar angsuran maksimal Rp. 750.000,- perbulan. Hal ini dapat diwujudkan apabila 
pembangunan dilakukan di atas tanah sendiri dan atau pembangunan dilakukan di atas tanah pemerintah/ 
Pemda yang sudah lengkap dengan fasilitas.

Konsep ini yakni BANGUN RUMAH DI ATAS TANAH SENDIRI, BELI RUMAHNYA SAJA TIDAK PERLU BELI 
FASILITASNYA akan memiliki banyak nilai positif diantaranya adalah harga yang sangat terjangkau, angsuran 
yang sangat terjangkau oleh seluruh elemen masyarakat bawah terutama masyarakat yang berpenghasilan 
kecil, berpenghasilan tinggal sedikit, pekerja informal, karyawan honorer, honorer, dan pedagang kecil 
sehingga dapat mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau. Dan ada pula nilai positif yang lain 
yakni dapat menekan dan menahan adanya pertumbuhan Urbanisasi memungkinkan adanya Ruralisasi
memadatkan area permukiman penduduk dalam kota, memadatkan area permukiman penduduk pinggiran 
kota, memadatkan area permukiman penduduk pedesaan, memadatkan area permukiman penduduk
perkampungan, meningkatkan pembangunan dan perekonomian daerah pedesaan dan perkampungan. Serta 
yang paling utama adalah dapat menekan dan mengurangi kebutuhan lahan yang dapat menyebabkan 
hilangnya lahan-lahan pertanian, dan atau berkurangnya lahan-lahan pertanian.
Demikian konsep 1/2 HARGA RUMAH SUBSIDI, BANGUN RUMAH DI ATAS TANAH SENDIRI, BELI RUMAHNYA 
SAJA TIDAK PERLU BELI FASILITASNYA oleh Ketum APPERINDO TUKIRIN SURYO ADINAGORO, SE.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama