Rencana Nginap di KPK dan Istana, Genpatra Touring Akan Kawal Proses Persidangan Pengusutan Korupsi Sekda Gresik



Rencana Nginap di KPK dan Istana, Genpatra Touring Akan Kawal Proses Persidangan Pengusutan Korupsi Sekda Gresik


Sekelompok anak muda asal Gresik, Jawa Timur, yang menamakan dirinya Gerakan Pemuda Nusantara (Genpatra) mendukung penuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melakukan pemberantasan korupsi.

Untuk menunjukkan dukungannya itu, Genpatra berencana akan melakukan touring bersama dari Gresik menuju Jakarta di akhir Tahun 2019 ini.

Genpatra yang sebagian besar juga bagian dari Komunitas Orang Indonesia (OI) Gresik, yakni fans penyanyi Iwan Fals itu, juga tengah mempersiapkan diri untuk mengawal proses persidangan Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Andhy Hendro Wijaya (AHW) yang tersangkut korupsi.

Ketua Gerakan Pemuda Nusantara (Genpatra) Ali Candi Anjah menyampaikan, rencananya, mereka akan menginap di Gedung KPK, di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan dan akan ke Istana Negara.

"Kami sedang persiapkan, untuk mengawal sidang korupsi Sekda Gresik, sambil menunggu kabar jadwal persidangannya akan dilaksanakan. Rencananya, kita akan touring dan tahun baruan ke Istana Negara, dan Gedung KPK di Jakarta," tutur Anjah, dalam siaran persnya, Kamis (19/12/2019).

Anjah mengatakan, kaum muda Gresik yang tergabung dalam Genpatra harus militant dan menjadi garda terdepan untuk bersama-sama rakyat. "Garda terdepan untuk rakyat, yang tetap kokoh. Anti munafik dan anti pengkhianatan," ujarnya.

Untuk rencana tahu baruan Genpatra itu, lanjut dia, dirinya bersama Bogel yang menjadi Koordinator Lapangan bersama John OI, Johar dan Nawi, merupakan tim yang mempersiapkan rencananya mereka. Genpatra memiliki tempat kumpul di Jalan Gamping Pongangan, Krajan, Kampung Candi, Gresik.

"Semoga pemuda Gresik terpanggil jiawanya dan bisa terbuka pintu kesadarannya menuju Gresik yang Anti Korupsi. Melawan para penjilat. Semoga bangkit generasi untuk revolusi mental," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat sekarang ini sudah sangat gelap mata. Terutama di Gresik. Sebab, banyak anggota masyarakat yang bertuhankan manusia, bertuhankan uang dan para pemodal serta para penguasa yang korup.

"Perilaku itu terjadi di kotaku, bahkan sudah menjalar hingga pelosok-pelosok. Itu penyakit yang menuhankan manusia. Karena itu, kami tidak mau menjadi generasi yang menuhankan manusia," ujarnya.

Perilaku seperti itu tidak boleh dibiarkan dan harus dilawan. Sebab, para koruptor yang mempertuhankan uang dan manusia pasti akan habis.

Sementara itu, Divisi Hukum Genpatra, Aditya menegaskan, kaum muda seperti yang tergabung di Genpatra harus menolak dan melawan berbagai kebijakan yang tidak pro kepada rakyat.

Karena itulah, dia mengajak seluruh elemen masyarakat mengumpulkan bukti-bukti konkrit atas terjadinya praktik korupsi di wilayah masing-masing.

"Kami juga harus mencari bukti-bukti baru para koruptor, untuk dijadikan alat bukti kuat apabila dibutuhkan. Kami bekerja tanpa bayaran. Murni karena panggilan jiwa, dan dorongan cinta kasih kami kepada masyarakat, khususnya Gresik," ujar Aditya.

Aditya juga mengatakan, para generasi muda hendaknya terus berpihak kepada amanat penderitaan rakyat.  Dia berharap, perjuangan murni dan tulus yang telah ditorehkan oleh para pendahulu, para pahlawan, kiranya bisa dijadikan teladan dalam membela rakyat kecil dan melawan praktik korupsi.

"Marilah kita menjadi singa pada rimbanya. Menolak tunduk pada kebijakan yang tidak pro rakyat. Marilah, generasiku, jangan sekali-sekali menakut-nakuti rakyat kecil. Dan jangan bagai anjing penjilat, yang menjilati tuannya. Marilah kita menjadi generasi yang gemar menciptakan kedamaian dan ketentraman. Mari kita jadikan para pejuang terdahulu sebagai kebanggaan," pungkas Aditya.

Red

Post a Comment

أحدث أقدم