Prajurit Satlinlamil Surabaya Berlatih Kemampuan SAR

PRAJURIT SATLINLAMIL SURABAYA BERLATIH KEMAMPUAN SAR  




Satya Wira Jala Dharma. Latihan Search and Rescue (SAR)  pada ensesinya merupakan suatu kebutuhan bagi satuan operasi. Melalui latihan ini, prajurit Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, khususnya di laut. Dengan begitu, prajurit mampu bertindak dan memberikan penyelamatan apabila terjadi kecelakaan di laut.
"Kegiatan latihan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada personel Satlinlamil Surabaya untuk lebih memantapkan dan meningkatkan kemampuan dan tindakan penyelamatan apabila terjadi kecelakaan di laut," kata Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta Kolonel Laut (P) Hery Prihartanto pada pembukaan Latihan SAR, di Mako Satlinlamil Surabaya, Kamis (5/12).
Dalam latihan yang diikuti 100 orang prajurit, terdiri dari 90 orang peserta latihan dari staf dan unsur, 5 orang instruktur dari Sops Satlinlamil Surabaya serta 5 orang pendukung. Mereka akan dibekali kemampuan teknis dan taktis penyelamatan di laut yang melibatkan instruktur dari Badan SAR Nasional Juanda.
Pada latihan kali ini instruktur mengupas beberapa materi yang berkaitan dengan Search and Rescue diantaranya syarat-syarat keterampilan, ketahanan di air serta kemampuan yang harus dimiliki tim penyelamat. Selain kemampuan diri, seorang penyelamat juga harus mampu menguasai dan mengendalikan alat bantu berupa perahu karet dengan dayung dan motor tempel.
Tim penyelamat juga harus paham betul mengenai metode maupun teknik yang tepat mengenai pertolongan di air serta mampu memberikan pertolongan pertama pada korban sehingga dapat meminimalisir dampak yang tidak diinginkan. 
Pada situasi yang sangat membahayakan, tim penyelamat harus mengambil keputusan cepat sehingga baik si korban maupun tim penyelamat dapat terhindar dari bahaya. 
Adapun metode pertolongan atau tahapan tindakan yg diambil tim penyelamat ketika menghadapi kecelakaan di air diantaranya Research, Throw, Row, Go Tow/Carry. Pada sesi pengakhiran seorang tim penyelamat harus memberikan tanda-tanda kedaruratan pada korban untuk menentukan tindakan medis lanjutan.
Selain itu materi lain yang disampaikan mengenai pengenalan sea survival, hambatan bertahan hidup di laut, ketegangan saat sea survival, unsur pendukung untuk bertahan hidup, peralatan penyelamatan di laut, bernavigasi di laut, penggunaan sinyal, pencarian dan pertolongan, pengetahuan tentang binatang laut berbahaya, renang tanpa alat, teknik terjun ke laut, teknik menarik korban di permukaan.
Sementara itu disela-sela kegiatannya, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. mengatakan latihan Search and Rescue diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan pembinaan kemampuan prajurit Kolinlamil untuk meningkatkan profesionalisme prajurit. Sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki prajurit diharapkan dapat mendukung penugasan di kapal perang.
"Latihan Sea Survival membutuhkan kesiapan fisik yang prima, karena banyak tantangan yang harus diatasi, dengan dilandasi oleh profesionalisme, semangat serta kesungguhan dalam melaksanakan latihan akan dapat dicapai latihan yang optimal" tandas Panglima Kolinlamil.
Panglima Kolinlamil juga berpesan kepada para prajurit untuk mengikuti kegiatan latihan dengan serius dan menyerap materi yang diajarkan instruktur dengan baik mengingat bidang tugas prajurit akan selalu berkaitan dengan penyelamatan, baik penyelamatan di darat maupun penyelamatan di laut. 

Red

(SumberDispen Kolinlamil)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama