Polri : Cegah Faham Radikalisme Melalui 4 (Empat) Pilar Kebangsaan

Polri : Cegah Faham Radikalisme Melalui 4 (Empat) Pilar Kebangsaan


Jakarta,anekafakta.com

Kadiv Humas Mabes Polri kembali mengadakan acara diskusi dengan tema "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme  dan Berantas Terorisme", acara diskusi ini dilaksanakan di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (11/11). Adapun acara diskusi ini turut dihadiri oleh beberapa narasumber yakni Sukmawati Soekarno Putri salah satu  Putri Presiden RI ke 1, Komjen. Pol. Suhardi Alius, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang diwakili oleh Kasubdit Kontra Propaganda Pencegahan Deputi 1 BNPT Kolonel Pas Sujatmiko, Prof Obsatar Sinaga dari Univ Widyatama,  M. Kholid Syerazi selaku Sekum PP ISNU.

Komjen. Pol. Suhardi Alius, dalam sambutan mengatakan radikalisme dan terorisme juga mengikuti pesatnya perkembangan teknologi sehingga  mempengaruh dan jangkuan mampu menempuh batas-batas nya teretorial dan bersifat lintas negara, faham radikal bersifat ekstrem yang mengehendaki perubahan secara secapat, dan mendasar terhadap hal-hal yang dianggap fundamental oleh seseorang atau sekelompok radikalis.

"Bahayanya sifat ekstream ini biasanya di implementasikan melalui tindak tindakan teror, ancamam dan anarkisme terhadap negara dan aparat, masalah terorisme adalah masalah yang persoalan sangat serius walapun sudah bnyak pelaku teror yang sudah ditangkap dan menjalani proses hukum dan sel-sel jaringan teroris yang dihancurkan," kata dia.

Lanjut dia menjelaskan akan tetapi melihat ekalasi konflik di beberapa negara khususnya di negara timur tengah yang belum mewujudkan tanda-tanda merdeka maka potensi radikalisme munculnya aksi-aksi terorisme dikahwatirkan akan terus ada.

"Individualis pada era globalisasi telah menjadi momok karena dapat mengancam rasionalisme pemuda, dan rentannya pemuda terhadap aksi kekerasan dan terorisme patut menjadi keprihatinan bersama, banyaknya faktor pemuda yang terseret dalam tindakan terorisme mulai dari kemiskinan, kurangnya pendidikan keagamaan, lemah nya semangat kebangsaan, kurangnya pendidikan kewarnegaraan dan terbiusan nya nilai kearifan lokal oleh arus era modernistas negatif," ungkapnya

Dia juga mengatakan mencegahnya masuk faham radikalisme atau terorisme dikalangan pemuda adalah memperkuat pendidikan kewarnegaraan, civic edukasion dan pemahafaman yang mendalam terhadap 4 empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan tentunya Bhineka Tunggal Ika.

"Melalui pendidikan kewarganegaraan para pemuda didorong untuk menjunjung tinggi dan menginternalisasi nilai-nilai luhur yang sejalan kearifan lokal seperti toleransi antar umat beragama, kebebesan yang bertangung jawab, gotong royong kejujuran dan cinta tanah air," tandasnya.

Setelah sambutan dari Komjen Pol. Suhardi Alius, Sukmawati Soekarno Putri mengajak para perserta diskusi untuk berdiri sejenak mengheningkan cipta demi menghormati jasa-jasa para pahlawan. Kemaren baru saja Indonesia memperigati Hari Pahlawan, dan Sukmawati Soekarno Putri juga mengajak para peserta diskusi untuk mengucapakan salam Merdeka..Merdeka..Merdeka, dan perserta diskusi pun mengikuti salam tersebut.

Mulyadi/anekafakta.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama