Korban Terpeleset Ceceran Tanah Menderita Luka Serius

Korban Terpeleset Ceceran Tanah Menderita Luka Serius

ANEKAFAKTA.COM,Jakarta

Ceceran tanah yang licin karena hujan di Jalan H.Aseni RW 03, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, menyebabkan puluhan motor jatuh tergelincir pada Rabu (20/11/2019) kemarin.

Pasalnya, ceceran tanah yang diduga kuat tanpa memikirkan dampak lingkungan itu berasal dari pengerjaan mega proyek Citra 9 di sekitar kawasan tersebut. Umumnya para pengendara motor terjatuh setelah tidak dapat menguasai motor yang tergelincir akibat ceceran tanah yang licin.

Meski tidak sampai menelan korban jiwa, namun diantaranya pengendara yang terjatuh mengalami luka yang cukup serius.

Seperti yang dialami Rodiyah (47) warga RT 03/09 Kelurahan Semanan menceritakan, bahwa dirinya bersama dua anaknya terjatuh dari motornya saat melaju persis di depan pintu masuk Citra 9 Semanan.

"Saya mengalami luka memar di pipi kanan dan kaki kanan keseleo tidak bisa beraktivitas kalau jalan tertatih tatih setelah mengalami kecelakaan sepeda motor di depan Proyek Citra 9," ujarnya saat dikomfirmasi, Kamis (21/11/2019).

Sedangkan dua anaknya menurut Rodiyah, mengalami luka dimuka dan di kaki hingga tidak bisa bersekolah. Hal ini sangat memperhatikan.

Ia menerangkan, awalnya dirinya melaju kendaraan bermotor dengan sangat hati-hati dan pelan-pelan, namun ketika dibelokan tiba-tiba motornya terpelet dan terjatuh.

"Jalananya licin karena banyak tanah merah dan juga habis turun hujan," jelasnya.

Rodiyah menyebut dirinya biasa menjemput kedua anaknya yang masih sekolah di SDN 013 petang Semanan, sering bolak balik lewat jalan H Aseni.

"Namun apes hari itu, saya terjatuh dengan kedua anak saya," tambahnya.

Ia berharap, kepada pihak pengembang agar dicek ulang setiap truk tanah yang keluar, agar tidak ada tanah berceceran di jalanan yang bisa menyebabkan korban

"Tolong diperhatikan keselamatan orang lain, jangan seenaknya sendiri yang menyebabkan orang terluka," tegasnya.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan, bahwa tadi ada yang datang berdua kerumahnya dari pihak pengembang, tapi hanya 10 menit dan memberikan amplop lalu pergi.

"Tadi ada yang datang berdua, satu pakai baju biasa dan satunya pakai seragam satpam," tuturnya.

Rodiyah menegaskan, dirinya meminta itikad baik pengembang bukan caranya seperti ini, karena dirinya dan anak sudah menjadi korban, butuh perhatian dan penanganan yang lebih baik lagi," tandasnya.

Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama