Ekonom Dr Bahtiar Tanggapi Hasil Survey 100 Hari Kerja Menteri Koperasi Budi Arie
anekafakta.com,JAKARTA
Ekonom asal Sulawesi Selatan Dr Bahtiar Maddatuang membantah rilisan
hasil survey yang dilakukan oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) yang
menilai buruk 100 hari kinerja menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Dalam survey yang telah dipublikasikan oleh Celios tersebut datanya diperoleh dengan
dilakukan tanya jawab kepada responden yang merupakan para Jurnalis.
Hasilnya, menempatkan Budi Arie berada di bawah Menteri Ham dengan penilaian
menteri dengan kinerja buruk di kabinet Prabowo Gibran.
Namun hasil survey itu ditampik oleh ekonom Dr Bahtiar yang juga aktif dan
mengawasi perkembangan koperasi di Indonesia. Kata Ekonom tersebut, seharusnya
Menteri Koperasi Budi Arie diapresiasi karena memiliki kinerja bagus dalam 100 hari
kerjanya.
"Khusus Pak Menteri Koperasi menurut pengamatan dan penelitian kami harusnya
menjadi Menteri yang berkinerja", kata Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
AMKOP 2014-2024 itu.
Sebagai seorang Ekonom, Dr Bahtiar menilai bahwa Budi Arie memiliki gagasan yang
brilian soal arah dan pemberdayaan koperasi Indonesia ke depan.
"Pak Menteri Koperasi punya gagasan-gagasan brilian, khususnya dalam hal
peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) melalui sarjana penggerak koperasi, talenta
dan digitalisasi koperasi, dan supporting swasembada pangan, LPDB (Lembaga
Pengelola Dana Bergulir) dapat tambahan 10 triliun dari Presiden melalui APBN.
Ini
bukti komitmen tinggi menteri koperasi saat ini dalam mendorong pemberdayaan
koperasi melalui dana bergulir dan saat ini program-program yang terukur tersebut
sementara progress implementasi", kata Rektor Politeknik Nusantara Makassar itu.
Lebih lanjut, Dr Bahtiar bilang bahwa Mentri Budi Arie memiliki komitmen tinggi
mengembalikan marwah koperasi sebagai sokoguru ekonomi Indonesia seperti cita-
cita pendiri bangsa, Bung Hatta.
"Bahkan komitmen Menteri koperasi akan mengembalikan marwah gerakan koperasi
menjadi sokoguru ekonomi bangsa", tutup Dr Bahtiar.
Center of Economic and Law Studies (Celios) sendiri adalah lembaga penelitian
independen yang fokus pada kajian makro-ekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan
kebijakan publik.
Metodologi penilaian kinerja 100 hari Kabinet Prabowo-Gibran menggunakan survei
berbasis expert judgement.
Panel juri terdiri dari para jurnalis yang memiliki wawasan
mendalam tentang kinerja pemerintah dari beragam media massa baik elektronik, dan
cetak.
Setiap panelis memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Keberagaman panelis memastikan bahwa penilaian mencakup berbagai perspektif.
Dalam keterangannya Celios beralasan bahwa para jurnalis dipilih karena mereka
memiliki akses langsung dan kemampuan untuk melaporkan secara objektif, terperinci,
dan kritis tentang kebijakan pemerintah serta implementasinya.
Jurnalis juga memiliki pengalaman dalam mengamati kinerja pejabat publik secara
rutin, serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah.
(Tim/Red)
Posting Komentar