Hingga Kini, Pendapa Trunojoyo Sampang Ini Belum Ada Penghuninya
SAMPANG, Anekafakta.com - Sejak pergantian kepemimpinan di Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur pada 30/1 lalu, Pendapa Trunojoyo jalan Wijaya Kusuma dibiarkan kosong belum berpenghuni
Padahal sejak 30/1 pasca selesainya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sampang H Slamet Junaidi serta H Abdullah Hidayat, malam itu juga telah dilantik oleh Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya Rudi Arifianto S.Sos MA MSE Sekretaris Deputi Kebijakan Pembangunan di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) sebagai Penjabat (Pj) Bupati Sampang
Namun hingga hari ini sabtu 17/2 Pendapa tersebut tidak ditempati oleh Pj Bupati Sampang, sedangkan disetiap momen dan kesempatan Rudi Arifianto S.Sos MA MSE berdalih masih memperbaiki kunci dan percaya tetuah Kiai tentang hari yang pas untuk menempati Pendapa Trunojoyo tanpa ada kejelasan jadwal waktu penempatannya, terkait keberadaannya selama ini, Ia pun berdalih muter muter gantian sebagai tempat menginap
Saat dikonfirmasi melalui Yulis Juwaidi S.Sos M.Si Sekretaris Diskopindag dan Plt salah satu Staf Ahli sabtu 17/2, menyatakan pada jumat 16/2 di Pendapa Trunojoyo dilakukan Selametan dan Hotmil Qur'an serta Doa bersama Kiai dengan konsep yang sederhana
"Setelah acara Beliau ke Jakarta, dan InsyaAllah kembali ke Sampang minggu 18/2 untuk menempati Pendapa Trunojoyo," ujarnya
Terpisah Aktivis Aliansi Masyarakat dan Pemuda Sampang (AMPAS) MA Effendi kembali memberikan sorotan terkait tidak ditempatinya Pendapa Trunojoyo sabtu 17/2
Aktivis yang getol menyoroti langkah Pj Bupati Sampang bahkan bersama Aktivis lainnya pernah melakukan aksi Demontrasi didepan Kantor Pemkab Sampang menilai sikap serta langkah Pj Bupati Sampang terindikasi tidak serius menjalankan tugasnya
"Harusnya sebagai Pj Bupati berupaya meredam munculnya polarisasi kekuatan Politik, bukan malah ikut terseret dalam persoalan yang ada,"tutur MA Effendi
Diungkap, pihaknya pernah mengingatkan dan memberikan masukan agar menempati Pendapa Trunojoyo selama berada di Sampang supaya tidak ada asumsi negatif karena Pj Bupati itu milik masyarakat Sampang bukan milik golongan tertentu
"Alasannya tidak logis yakni masih memperbaiki kunci dan terbaru mengikuti langkah leluhur," tandasnya
Ia mengaku gerakan yang dilakukan merupakan bentuk kecintaan dan kontribusi sebagai warga masyarakat namun kenyataannya berbanding terbalik, bahkan nomor HP yang tersambung sebelumnya diblokir
Jadi menurut MA Effendi sikap Pj Bupati ini tidak mencerminkan dirinya milik masyarakat Sampang, oleh karenanya Ia bersama Aktivis lainnya akan terus menyuarakan ketidak netralan dan ketidak seriusan Pj Bupati untuk Kabupaten Sampang
Apalagi hingga saat ini masih belum muncul gagasan strategis apa yang akan dilakukan dalam menjalankan tugasnya sebagai Pj Bupati Sampang. (Imade)
Posting Komentar